SORONG, iNewsSorong.id - Guna terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting di Provinsi Papua Barat Daya. Pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota di wilayah itu melaksanakan peluncuran intervensi serentak pencegahan stunting ini digelar di Posyandu Harapan, kelurahan Remu Selatan, Distrik Manoi, Kota Sorong, Kamis (13/06/2024).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekubang George Yarangga mewakili Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, didampingi Penjabat Wali Kota Sorong Septinus Lobat, kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Papua Barat Daya, Dr. Naomi Netty Howay dan sejumlah pejabat instansi teknis lainnya.
Staf Ahli Gubernur PBD George Yarangga mengatakan kegiatan ini merupakan kerja sama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dengan Pemerintah Kabupaten/Kota. Dimana dengan dilauncingnya kegiatan ini, intervensi serentak pencegahan stunting dapat terus dilaksanakan di kabupaten kota juga yang ada di Papua Barat Daya.
“Diharapkan apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini yaitu mendeteksi dini masalah gizi, mengedukasi pencegahan stunting kepada sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke posyandu dapat tercapai sehingga diharapkan prevalensi di Papua Barat Daya dapat menurun dan mencapai target nasional 14% di tahun 2024,” ucap George Yarangga.
Lebih lanjut George mengatakan upaya cegah stunting harus terus dilakukan sampai semua masyarakat Papua Barat Daya bebas dari stunting. Untuk itu George berharap, semua pihak dapat turut serta ambil bagian sebab upaya penurunan stunting merupakan hasil dari kerjasama.
“Intervensi cegah stunting yang merupakan giat serentak ini akan terus dilakukan supaya kesehatan balita dan masalah gizi bisa tepat sasaran terutama pencegahan dini melalui ibu hamil,” ungkap George Yarangga.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Papua Barat Daya, Dr. Naomi Netty Howay, mengatakan intervensi yang dilakukan di posyandu mulai dari penimbangan berat badan, pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil, maupun pemberian vitamin tambah darah kepada anak sekolah.
“Diharapkan dengan sinergitas, kolaborasi, kita bisa bekerja bersama untuk menurunkan stunting di provinsi Papua Barat Daya,” ucap Naomi.
Lebih lanjut Naomi mengungkapkan sesuai data pemerintah daerah, penurunan angka stunting terus mengalami kemajuan di wilayah itu.
“Sesuai hasil data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM), Papua Barat Daya alami penurunan 1 point dari standar nasional 14% menjadi 13, 9%,” ujar Naomi.
Kota Sorong diakui Naomi merupakan daerah tertinggi peningkatan stunting hingga mencapai 30%.
“Kota Sorong merupakan daerah tertinggi yaitu 30% hal ini dipicu oleh penduduk yang cukup banyak, sehingga dengan 8 aksi konvergensi dapat jadi acuan kami untuk bekerja lebih maksimal lagi,” bebernya.
Pada kesempatan ini dilakukan juga penyerahan makanan bergizi oleh Staf Ahli dan Pj Walikota kepada perwakilan balita, pemberian perlengkapan bayi dari Kepala Dinas Sosial Papua Barat Daya, Penyerahan tablet tambah darah dari Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Daya.
Editor : Chanry Suripatty