BREAKING NEWS BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Simbol Sakral, Lukai Harga Diri Warga Papua

STEVANI GLORIA
Kegiatan pemusnahan barang bukti aksesori Cenderawasih oleh BKSDA Papua yang tuai polemik. [Insert Foto : Ketua IKBS Sorong Raya, Christopel Su].

“Kami menyadari tindakan tersebut menimbulkan luka dan kekecewaan di hati masyarakat Papua. Dengan penuh rasa hormat, kami menyampaikan permohonan maaf yang tulus. Tujuan kami bukan melecehkan nilai budaya, melainkan menjaga kelestarian Burung Surga sebagai simbol identitas masyarakat Papua,” jelas Johny.

Johny menjelaskan bahwa pemusnahan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Patroli dan Pengawasan Terpadu terhadap peredaran tumbuhan dan satwa liar (TSL) ilegal serta tindak pidana kehutanan (Tipihut) di Provinsi Papua.
Operasi itu digelar pada 15–17 Oktober 2025, mencakup wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom, melibatkan 74 personel lintas instansi, termasuk kepolisian, TNI, Dinas Kehutanan, Balai Karantina, serta otoritas pelabuhan dan bandara.

Kasus pembakaran mahkota Cenderawasih ini memperlihatkan benturan antara upaya konservasi satwa dengan penghormatan terhadap nilai budaya lokal. Meski dimaksudkan untuk menegakkan hukum dan melindungi burung Cenderawasih, tindakan tersebut meninggalkan luka simbolik di hati masyarakat Papua.
Masyarakat adat berharap setiap kebijakan konservasi di tanah Papua ke depan lebih sensitif terhadap nilai-nilai budaya dan kearifan lokal agar pelestarian alam dapat berjalan beriringan dengan penghormatan terhadap adat istiadat.



Editor : Hanny Wijaya

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network