Walau Berbeda Ideologi: Pesan Kemanusiaan TNI dan Warga Papua di Tengah Simbol Bintang Kejora

CHANRY SURIPATTY
Salah seorang anggota TNI dengan menggunakan ranmor roda dua tengah membonceng seorang warga Papua yang mengenakan kaos singlet motif bintang kejora. [FOTO : IST]

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Sebuah foto yang memperlihatkan seorang pria paruh baya mengenakan pakaian bermotif Bintang Kejora—simbol yang di Indonesia identik dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM)—dibonceng di atas sepeda motor militer oleh seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendadak viral di media sosial. Foto yang diambil di Kota Sorong, Papua Barat Daya ini memicu ribuan respons warganet, dari yang positif, kritis, hingga spekulatif.

Momen tersebut menjadi sorotan lantaran memotret interaksi damai antara dua pihak yang secara ideologis kerap dipersepsikan berseberangan. Seorang warga dengan simbol identitas yang sensitif secara politik justru mendapatkan tumpangan dari aparat negara yang memiliki mandat menjaga keutuhan NKRI.

Simbol Bintang Kejora dalam Perspektif Hukum dan Budaya

Bintang Kejora, bagi sebagian masyarakat Papua, adalah lambang identitas dan kebanggaan kultural. Namun, secara hukum Indonesia, simbol ini dikaitkan dengan gerakan separatisme OPM yang telah dinyatakan terlarang melalui regulasi seperti UU No. 27 Tahun 1999 tentang Keamanan Negara. Sementara itu, TNI memiliki peran strategis dan konstitusional dalam menjaga kedaulatan negara dari ancaman disintegrasi.

Kombinasi simbol ini dan kehadiran TNI dalam satu frame foto menimbulkan spektrum interpretasi: dari simbol perlawanan, potret toleransi, hingga momentum yang memecahkan stereotip hubungan aparat dan warga Papua.

Fenomena Sosial: Menggeser Narasi Konflik

Secara sosiologis, foto ini membentuk narasi baru yang jarang terlihat. Tidak ada ketegangan atau konfrontasi—yang ada justru potret saling bantu. Menurut teori komunikasi massa agenda-setting, momen ini berpotensi menggeser fokus publik dari konflik bersenjata menjadi pesan kemanusiaan.

“Gambar ini seperti mengingatkan bahwa di balik seragam dan simbol, ada manusia yang bisa saling peduli,” ujar seorang pengamat sosial, yang menilai momen tersebut dapat menjadi contoh praktik contact peace moments—situasi di mana interaksi sederhana mampu menembus dinding prasangka.

Pelajaran dari Perspektif Resolusi Konflik

Dalam studi peace and conflict resolution, penyelesaian konflik berkepanjangan seperti di Papua tak cukup mengandalkan pendekatan keamanan semata. Diperlukan strategi dialog, pembangunan ekonomi, serta pengakuan identitas kultural.

Momen ini, jika direspon bijak, dapat menjadi pintu masuk membangun trust-building antara negara dan masyarakat Papua. Intergroup Contact Theory bahkan menegaskan bahwa interaksi damai antar kelompok yang berbeda ideologi dapat mengurangi prasangka dan memperpendek jarak sosial.

Makna Psikologis: Mengikis Batas Sosial

Dari sudut pandang psikologi sosial, interaksi seperti ini memberi efek emosional yang signifikan. Ketika publik melihat bahwa perbedaan ideologi tidak selalu memutus ruang interaksi kemanusiaan, persepsi publik terhadap pihak “lawan” bisa berubah.

“Ini momentum langka yang perlu dijaga, karena rasa saling percaya lahir dari pengalaman personal, bukan sekadar wacana,” tambah pengamat psikologi sosial.

Walau Berbeda Ideologi : Kemanusiaan Menyatukan

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari petinggi TNI mengenai konteks peristiwa tersebut. Namun, sebagai potret sosial, foto ini telah memberikan pesan moral yang kuat: walau berbeda ideologi, interaksi damai dan saling menghargai tetap memungkinkan.

Momen ini seharusnya menjadi inspirasi untuk merancang kebijakan yang mengedepankan dialog konstruktif, pendekatan humanis, serta penguatan rasa saling percaya—bukan hanya di Papua, tetapi di seluruh wilayah Indonesia yang beragam.

“Perbedaan bukan alasan untuk bermusuhan. Justru dari perbedaan itulah kita bisa belajar menghargai,” ujar seorang tokoh masyarakat Sorong yang enggan disebut namanya.

 

Editor : Hanny Wijaya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network