SORONG, iNewsSorong.id - Hingga saat ini pihak Kepolisian Polresta Sorong Kota masih terus melakukan penyelidikan intensif terkait peristiwa dugaan tabrak lari yang menyebabkan seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sorong, Desy Mate meninggal dunia.
Kejadian tersebut terjadi pada Senin (17/6/2024) lalu, tepatnya di ruas jalan nasional kilo meter 16 Kota Sorong. Desy sempat menjalani perawatan intensif bersama anaknya di Rumah Sakit dr. J.P. Wanane Kabupaten Sorong. Namun takdir berkata lain, Desy Mate dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (20/6/2024).
Spontan hal itu membuat pihak keluarga korban yang dikoordinir Mass PMKRI Cabang Sorong melakukan aksi blokade jalan ruas jalan nasional kilo meter 16 Kota Sorong, Kamis (20/6/2024) sekitar pukul 16.10 WIT.
Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto mengatakan, aksi blokade ruas jalan nasional km 16 Kota Sorong adalah murni terkait peristiwa laka lantas yang menyebabkan seorang warga bernama Desy Mate meninggal dunia.
Kapolresta mengaku pihaknya hingga saat ini masih belum mendapat saksi terkait peristiwa laka lantas tersebut.
"Memang ada informasi berkembang ini tabrak lari dan lainnya, tapi kami hingga kini belum dapat saksi yang menerangkan soal korban laka lantas (kecelakaan lalu lintas)," ujarnya.
Pihak Kepolisian lanjut Kapolresta juga belum dapat memastikan kejadian tersebut masuk dalam kategori tabrak lari atau bukan.
Kapolresta mengatakan peristiwa kecelakaan lalulintas yang menyebabkan korban Desy Mate meninggal dunia pada Senin (17/6/2024) lalu telah dilaporkan oleh pihak keluarga ke Polsek Sorong Timur. Namun dikarenakan adanya informasi bahwa korban meninggal dunia akibat kejadian tabrak lari, maka diarahkan untuk dilaporkan ke Polresta Sorong Kota.
"Pihak keluarga sudah diarahkan lapor ke polresta namun laporan baru masuk hari Rabu (19/6/2024)," katanya.
Terkait peristiwa tersebut Kapolresta menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas kasus lakalantas tersebut.
" Mengenai indikasi tabrak lari atau penyebab lainnya, kami dari kepolisian akan mendalami," ungkapnya.
Terkait adanya aksi oleh pihak keluarga dan massa dari Organisasi Kemahasiswaan, Kapolresta berharap, hal itu tidak dilakukan dengan melakukan aksi blokade jalan karena akan merugikan banyak pihak.
Editor : Chanry Suripatty