SORONG, iNewssorongraya.id – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menunjukkan komitmen kuat dalam menyukseskan program strategis nasional dengan menargetkan pembentukan 1.013 Koperasi Merah Putih yang tersebar di enam kabupaten/kota.
Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mengungkapkan hal ini saat mendampingi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Yandri Susanto, dalam peluncuran percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Sorong, Senin (2/6/2025).
“Kalau saat ini kami hadir dalam jumlah besar seperti ini, itu berarti kita sudah siap untuk melaksanakan program itu,” ujar Elisa dalam sambutannya di hadapan ratusan perwakilan desa/kelurahan yang hadir.
Dari total 1.013 kampung atau desa/kelurahan, sebanyak 748 perwakilan hadir langsung untuk mendengarkan arahan dari Menteri Yandri, yang menunjukkan tingginya antusiasme dan kesiapan daerah dalam mengimplementasikan program tersebut.
Namun, di balik semangat tersebut, Gubernur Elisa menyoroti perlunya percepatan tahapan teknis di sejumlah wilayah. Saat ini, baru Kota Sorong dan Kabupaten Maybrat yang telah menyelenggarakan musyawarah kampung secara resmi sebagai bagian dari tahapan awal pendirian koperasi. Sementara itu, Kabupaten Raja Ampat, Maybrat, dan Kota Sorong telah menuntaskan kepemilikan akta notaris sebagai syarat legalitas koperasi.
“Kabupaten yang lain juga sedang dalam tahapan pelaksanaan musyawarah,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa seluruh kabupaten harus menuntaskan proses musyawarah dan pembuatan akta dalam waktu dua hingga tiga minggu ke depan.
Elisa Kambu juga mengakui bahwa sejumlah keterlambatan disebabkan oleh hambatan teknis di lapangan. “Namun kami sudah melakukan koordinasi dengan para bupati untuk mencari solusi secepatnya,” katanya.
Meski terdapat tantangan, semangat kolaboratif tetap menjadi semangat utama. "Sebanyak 1.013 kampung siap menyukseskan program strategis nasional ini melalui pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh Papua Barat Daya," tegas Gubernur Elisa.
Program Koperasi Merah Putih ini diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam peningkatan ekonomi berbasis desa serta memperkuat kemandirian dan keadilan ekonomi di wilayah-wilayah tertinggal.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait
