Strategi Penanganan Kesehatan di Papua Barat Daya, Pemerintah Fokus Deteksi Dini dan Edukasi Warga

TAMBRAUW, iNewssorongraya.id – Menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana menggelar Bakti Sosial Kesehatan di Kampung Wefiani, Distrik Amberbaken, Kabupaten Tambrauw, Minggu (10/8/2025).
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk memastikan layanan kesehatan dapat diakses masyarakat hingga wilayah terjauh, sekaligus menjalankan strategi penanganan kesehatan di Papua Barat Daya yang menitikberatkan pada pencegahan dan deteksi dini penyakit.
Acara dihadiri langsung Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, didampingi Bupati Tambrauw, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Program meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian makanan tambahan untuk anak dan balita, serta pengecekan status gizi sebagai upaya mencegah stunting.
Temuan Medis: Tuberkulosis hingga Gangguan Punggung
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Felix Duwit mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan di wilayah pedalaman memerlukan perhatian serius dari puskesmas hingga dinas kesehatan. Dalam kegiatan ini, tim medis menangani 90 pasien penyakit dalam dan 79 pasien anak.
“Kami hadir di sini bukan hanya untuk mengobati, tetapi juga melakukan screening. Tujuannya adalah penemuan dan pengobatan dini, supaya penyakit bisa ditangani sejak awal,” jelas dr. Felix.
Pola penyakit yang ditemukan di lapangan antara lain tuberkulosis, infeksi menular seperti HIV-AIDS, hipertensi, diabetes, gastritis, dan nyeri punggung bawah akibat pola kerja berat tanpa istirahat.
Edukasi Pola Hidup Sehat Jadi Fokus
Selain pengobatan, tim medis juga memberikan edukasi kepada warga. dr. Felix menyoroti kebiasaan masyarakat bekerja di kebun tanpa membawa bekal makanan dan minuman, yang berisiko memicu gangguan lambung, serta mengangkat beban berat tanpa jeda yang memicu nyeri punggung.
“Kami edukasi masyarakat, kalau bekerja harus bawa bekal, beri waktu istirahat, dan hindari mengangkat beban berat dari kebun. Kalau terus-menerus mengandalkan obat penghilang rasa sakit, ada efek sampingnya,” tegasnya.
Strategi ‘Menahan di Hulu’ untuk Cegah Komplikasi
Menurut dr. Felix, strategi penanganan kesehatan di Papua Barat Daya yang efektif adalah “menahan di hulu”, yaitu mencegah penyakit berkembang menjadi kondisi berat sebelum pasien masuk rumah sakit.
“Jangan sampai pasien datang sudah dalam kondisi komplikasi. Kita harus perkuat deteksi dini di lapangan, lalu hasilnya diserahkan ke puskesmas untuk ditindaklanjuti. Pemerintah provinsi, dinas kesehatan, dan organisasi profesi harus bergerak bersama,” ujarnya.
Pendekatan ini diharapkan mampu menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah jika ditangani sejak dini.
Menuju Papua Barat Daya Sehat dan Indonesia Emas 2045
Bakti sosial kesehatan di Tambrauw menjadi contoh kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga medis, dan masyarakat untuk membangun kesadaran kesehatan. Gubernur Elisa Kambu menegaskan bahwa pelayanan kesehatan harus inklusif dan menjangkau semua warga tanpa terkecuali.
Dengan strategi penanganan yang dimulai dari pencegahan, deteksi dini, dan edukasi, Papua Barat Daya menegaskan komitmennya untuk mencetak masyarakat yang sehat sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Editor : Hanny Wijaya