SORONG, iNewsSorong.id – Oknum RT di Kota Sorong yang namanya sempat dituding menerima sejumlah uang dari seorang oknum pengusaha bbm berinisial D yang diduga bbm tersebut ilegal dan dugaan pemerasan untuk mendapatkan sejumlah uang akhirnya angkat bicara.
Menurut AW, dirinya menghargai kebebasan pers tentang pemberitaan namun dirinya juga mempunyai hak untuk menggunakan hak jawab atas pemberitaan tersebut.
“Saya juga menghargai hak Kebebasan pers. Tapi saya juga berharap bisa gunakan hak jawab saya biar berita itu berimbang,”ungkap AW dalam perbincangan dengan Jurnalis iNewsSorong.id, Selasa (1/8/2023)
AW dengan tegas membantah adanya tudingan bahwa dirinya mencatut nama 4 pimpinan media dan melakukan pemerasan terhadap oknum pengusaha bbm tersebut. Hal tersebut disampaikan AW menyusul pemberitaan terkait adanya dugaan oknum RT yang mendapatakan sejumlah uang dengan mengatasnamakan 4 pimpinan media.
“Pertama saya membantah kalau saya mencatut nama 4 pimpinan media. Terus bantahan saya yang kedua tentang dugaan pemerasan, sama sekali tidak ada pemerasan. Jadi apa yang sudah disampaikan oleh Ibu (Ibu Dessy), saya juga sudah konfirmasi soal itu, ”ungkap AW.
AW menerangkan bawah awal perkenalan dengan oknum pengusaha bbm yang diduga ilegal tersebut berawal dari adanya hubungan kekerabatan dan AW diminta oleh oknum pengusaha bbm tersebut untuk membantu mengkondisikan (menertibkan) sejumlah wartawan dalam menjalankan bisnis pengusaha tersebut yang diduga ilegal.
“ Jadi pengertiannya begini. Waktu saya dipertemukan dengan ibu (Ibu Dessy) itu karena ada hubungan emosional tentang kerabat. Tapi saya tidak ada hubungan lebih dengan ibu Dessy,”ujar AW.
Menurut AW dalam pertemuan dengan oknum pengusaha bbm tersebut dirinya diminta untuk mengkondisikan sejumlah wartawan di Kota Sorong agar tertib dalam pembagian jatah bulanan.
“ Jadi terakhir itu, beberapa waktu lalu, ibu Dessy ini minta tolong saya, karena (Ibu Dessy) dapat informasi saya banyak kenalan termasuk wartawan. Jadi saya sampaikan bahwa kalau mau menata (mengkondisikan) rekan-rekan media biar tertib, karerna satu orang wartawan itu ada yang memiliki satu hingga empat media. Ini Bahasa yang tidak pernah saya tambah dan kurang. Ini yang mungkin ibu ini salah menafsirkan. jadi saya tidak pernah ada mengatasnamakan empat media seperti yang diberitakan,”ungkap AW.
Terkait dugaan pemerasan terhadap pengusaha bbm tersebut, menurut AW hal itu tidak pernah dilakukan oleh dirinya.
“Yang kedua soal pemerasan, Puji Tuhan sampai saat ini tidak ada dugaan pemerasan,”ujar AW.
Terkait pemberitaan soal adanya pemberian dana sekitar Rp. 6.000.000,- (Enam Juta Rupiah) untuk 4 pimpinan media dari oknum pengusaha bbm tersebut, menurut AW hal itu diberikan setelah adanya kesepakatan antara diirnya dan oknum pengusaha bbm tersebut untuk diberikan kepada 20 orang wartawan untuk keamanan usaha dari oknum pengusaha bbm tersebut.
“ Jadi waktu itu kita sepakat 20 orang pertama dulu. Ya kami tidak bisa pungkiri, Jadi ibu bilang coba pak nanti kita atur bagaimana enaknya, jadi saya bilang kita coba atur 20 orang pertama. Nanti satu orang (oknum wartawan) diberikan sebesar Rp. 300.000,- (Tiga Ratus RIbu Rupiah) per oknum wartawan, maka jadilah nilai 6 juta rupiah itu,”jelas AW.
Terkait pembagian dana kepada oknum-oknum wartawan tersebut menurut AW dirinya hanya perpajangan tangan dari oknum pengusaha bbm tersebut. Namun berjalannya waktu, ada sejumlah oknum wartawan yang setuju maupun tidak.
“ Tapi itu semua, saya bilang sama ibu. Saya ini pengalaman terakhir dipercayakan di kayu, tapi cuman kan ribut juga. Tapi seandainya ada ribut juga kan ndak apa-apa , karena kan kita urus begini kan ada yang setuju ada yang ndak setuju,”ungkap AW.
Atas masalah tersebut, menurut AW dirinya telah mengembalikan uang sejumlah 6 Juta rupiah kepada oknum pengusaha bbm tersebut dan tidak lagi mengurus soal hal tersebut.
“ Jadi saya sudah serahkan itu uang semua kembalikan ke Ibu dan tidak ada urusan lagi soal itu dan hubungan soal itu. Bahkan ibu sudah telepon saya minta maaf soal itu. Jangan sampai saya jadi terbawa-bawa. Saya sampaikan saya akan gunakan saya punya hak jawab. Dan sama sekali saya tidak mencatut nama wartawan, tidak sama sekali.”tandas AW.
Maraknya dugaan suap kepada oknum-oknum wartawan oleh oknum pengusaha bbm menjadi perhatian serius pimpinan organisasi pers. Selain itu peredaran bbm Ilegal di Kota Sorong, harus menjadi perhatian serius pihak penegak hukum. Kapolda Papua Barat diharapkan dapat turun tangan untuk menindak tegas
Editor : Sayied Syech Boften