FAKFAK, iNewsSorong.id - Suasana kedamaian di Kabupaten Fakfak yang terkenal dengan julukan kota Pala dengan Motto: "Satu Tungku Tiga Batu, Satu Hati Satu Saudara" dalam tiga hari belakangan ini diusik dengan aksi keji sekelompok orang tidak dikenal (OTK) yang menyerang kantor distrik Kramongmongga pada Selasa 15 Agustus 2023 lalu.
Tak hanya itu sekelompok OTK tersebut juga melakukan pembunuhan secara biadab terhadap Kepala Distrik Kramongmongga, Darson Hegemur. Darson dilaporkan meninggal dunia setelah sempat kritis.
Selain itu sekelompok OTK juga membakar sejumlah sekolah dan sejumlah kendaraan.
Tak sampai disitu, sekelompok OTK juga pada Jum'at 18 Agustus 2023 kembali melakukan aksinya dengan membakar kantor distrik Fakfak tengah.
Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw dan Forkompinda Papua Barat langsung turun ke Fakfak untuk melihat dari dekat situasi di wilayah tersebut.
Paulus Waterpauw usai meninjau lokasi kejadian di Kantor Distrik Fakfak tengah dengan tegas mengutuk aksi keji sekelompok OTK yang melakukan tindakan tersebut. Waterpauw meminta pihak keamanan untuk segera dapat mengungkap peristiwa tersebut dan menangkap para pelaku.
" Saya mengutuk keras perbuatan para pelaku ini, siapapun pelakunya. Saya minta, bapak Kapolda (Papua Barat) dan Jajaran, bapak Pangdam (Kasuari) dan jajaran untuk ungkap para pelaku ini. Sampai dapat pelaku-pelakunya,"ungkap Paulus Waterpauw dengan nada tegas.
Menurut mantan Kabaintelkam Polri ini, dirinya menduga, aksi yang dilakukan sekelompok OTK tersebut mempunyai aktor dan juga eksekutor. Dimana kelompok tersebut menurut WATERPAUW adalah kelompok yang terorganisir. Waterpauw menyerahkan kasus tersebut kepada aparat keamanan.
"Saya yakin dugaan saya itu (bukan saja) ada aktor, tapi juga ada eksekutor. Biasanya mereka yang melakukan seperti ini adalah kelompok - kelompok yang terorganisir, tidak sembarangan orang punya nyali untuk bakar seperti ini. Jadi untuk segala hal terkait kasus ini, kita serahkan langsung ke bapak Kapolda dan bapak Pangdam, bapak Kasdam sudah hadir disini. Bapak Kabinda (Papua Barat) juga membantu,"bebernya.
Saat ditanya tentang perlunya antispasi terhadap distrik - distrik yang lain mengingat dua kejadian pengerusakan dan pembakaran terjadi di dua distrik di kabupaten Fakfak, Waterpauw dengan tegas mengatakan pihaknya akan membahas hal tersebut dalam rapat internal Pemerintah dan Forkompinda.
" Ia, kita akan bahas malam ini, makanya saya tidak balik (ke Manokwari) saya akan bahas dengan pak Bupati (Fakfak) dengan Forkompinda disini," ujarnya.
Dalam peristiwa tersebut, mantan Kapolda Papua ini mengatakan para pelaku diduga telah mempunya kemampuan untuk melakukan tindakan keji yang telah merenggut nyawa manusia dan merusak fasilitas negara.
" Saya tambahkan, ini mungkin sudah ada perencanaan. Ada kelompok yang memang sudah terorganisir. Itu artinya bahwa mereka memang yang komunitas yang memilki kemampuan, tidak asal ini, karena terjadi di Fakfak Barat, Fakfak Tengah dan Kramamongga, Fakfak Utara. Ini tiga wilayah yang berbeda. Itu artinya ada sebuah komunikasi yang dibangun oleh mereka (sebelum melakukan penyerangan) dan itu dilakukan dari kelompok yang mengatur itu. Nanti pihak Kepolisian yang ungkap melalui penyelidikan,"ungkap Waterpauw.
Sementara itu terkait langkah langkah Kepolisian dalam penanganan kasus tersebut, Kapolda Papua, Irjen Pol Daniel TM Silitonga mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan dan olah TKP. Dimana pihak Kepolisian menurut Kapolda melakukan penyelidikan secara teliti.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw saat memberikan keterangan pers kepada wartawan (FOTO: iNewsSorong.id-KIRANA).
" Saya katakan, saat ini kita pada tahap penyeledikan, pengumpulan informasi yang sebanyak banyaknya dari tempat kejadian. Ini baru dilakukan olah tempat kejadian perkaranya. Olah TKP ini kan biasanya tidak bisa berjalan hanya sekali, jadi perlu dilakukan secara teliti, sehingga kita mendapatkankan fakta-fakta yang jelas. Ditambah nanti unsur-unsur dan keterangan yang kita dapatkan dari (para) saksi,"ungkap Kapolda.
Menurut Kapolda, saat ini pihak Kepolisian telah meminta keterangan dari sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian.
" Dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Polda Papua Barat) dan Sat Reskrim Polres Fakfak tengah memintai keterangan dari beberapa orang saksi-saksi, sehingga itu nanti kita olah dan analisis untuk menentukan langkah selanjutnya,"ujarnya.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel TM Silitonga saat memberikan keterangan pers kepada wartawan (FOTO: iNewsSorong.id - KIRANA)
Terkait siapa pelaku pembunuhan terhadap kepala distrik Kramongmongga, Kapolda mengatakan hal tersebut juga masih dalam tahap penyelidikan.
"Untuk pelaku pembunuhan Kepala distrik itu masih kita dalami, kita cek. Kan semuanya juga tidak bisa satu kali kesimpulan. Nanti beberapa keterangan - keterangan yang kita kumpulkan ini, dikaitkan dengan fakta - fakta yang ada baru kita dapat simpulkan apa sih yang sebenarnya terjadi kemudian siapa pelakunya,"pungkasnya.
Editor : Sayied Syech Boften
Artikel Terkait