Isu Penculikan Anak di Kota Wamena, Massa Serang Polisi dan Bakar Sejumlah Kios dan Rumah

ANDREW CHAN
Aksi massa yang menyebabkan kerusuhan, pecah di Kota Wamena. Peristiwa tersebut dipicu adanya isu penculikan anak. (FOTO : iNewsSorong.id)

WAMENA, iNewsSorong.id - Isu penculikan anak berujung kerusuhan yang pecah di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023). 

Kejadian aksi massa berujung kerusuhan itu terjadi tepatnya di Distrik Sinakma sekitar pukul 14.00 WIT. Massa dengan brutal membakar sejumlah kios dan rumah penduduk. Tak hanya itu massa juga melakukan penyerangan terhadap aparat Kepolisian yang berada di lokasi kejadian. 

Dari informasi yang didapatkan iNewsSorong.id, hingga Kamis (23/2/2023), jumlah korban sementara yang didata di RSUD Wamena berjumlah 11 orang dimana 1 orang dilaporkan meninggal dunia.


Sejumlah aparat keamanan bergerak mengamankan kerusuhan yang pecah di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan (FOTO: iNewsSorong.id)

 

Aksi massa berujung kerusuhan tersebut berawal pada pukul 12.30 WIT di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian, adanya kejadian keributan antar masyarakat yang berawal dari isu penculikan anak  di Sinakma yang dituduhkan ke 2 orang pedagang asal perantauan terhadap seorang anak berinisial LK yang merupakan siswa kelas 1 SD. 

2 orang pria yang mengaku sebagai penjual bahan makanan diketahui datang dan menawarkan barang jualan ke kios di kampung tersebut. Namun masyarakat setempat menuduh 2 pria tersebut akan melakukan aksi penculikan anak kecil, sehingga masyarakat setempat mengerumuni kedua pria di depan kios.

Selanjutnya personel Polres Jayawijaya yang dipimpin oleh Kabag Ops Kompol F. D. Tamaela mendatangi lokasi perkara guna memediasi masyarakat yang berkerumun karena mereka menuntut untuk tidak dilakukan mediasi di Mapolres Jayawijaya. 

Selanjutnya Kapolres Jayawijaya tiba di tempat perkara pada pukul 13.00 WIT dan memberikan arahan kepada masyarakat dengan mengajak menyelesaikan masalahan dengan tenang hati dan tanpa ada emosi.


Aparat Kepolisian Polres Jayawijaya melakukan mediasi dengan ratusan massa. Isu penculikan anak menyulut emosi massa berujung kerusuhan di Kota Wamena (FOTO: iNewsSorong.id)

 

Menanggapi hal tersebut, keluarga korban atas nama  Watius Wakerkwa menyatakan alasan pihaknya menangkap 2 pria yang dituding penculik anak itu diantaranya sikap mencurigakan dari kedua pria yang mengaku sedang mengantar barang ke salah satu kios di Kampung Yomaima, sehingga keluarga bersama masyarakat mengamankan kendaraan dan 2 orang tersebut.

Kapolres kemudian mengajak keluarga bersama masyarakat untuk mencari kebenaran informasi dan tidak menyikapi isu ini dengan sikap dengan emosi. Pihaknya kemudian mengajak keluarga dan masyarakat untuk mempersilahkan kepolisian menangani kasus ini hingga informasi sebenarnya dapat diketahui dan dipahami bersama.

Ia menyatakan isu penculikan anak sehingga mencurigai orang yang tidak dikenal sudah berkembang pesat di Wamena. Namun untuk menghindari provokasi yang malah menimbulkan korban, ia mengajak semua pihak untuk melihat dengan hati yang jernih. 

Pukul 13.33 WIT, pihaknya terus mengajak keluarga dan massa bersama dengan kepolisian menuju Mapolres. Kepolisian kemudian membawa 2 tertuduh ke Mapolres dengan kendaraan Resmob Polres Jayawijaya.

Massa yang menolak upaya kepolisian tersebut kemudian melakukan aksi pelemparan kepada petugas dilapangan hingga mengakibatkan 2 unit kendaraan rusak akibat lemparan batu. 

Massa yang terprovokasi melakukan aksi rusuh di 3 titik yakni perempatan Pasar Sinakma, perempatan pasar Sinakma arah Sungai Hom hom dan pertigaan Sinakma arah Jl Irian (Kantor kampung Lantipo).

Anggota Polres Jayawijaya memberikan tembakan peringatan dan tembakan flash ball atau gas air mata untuk memukul mundur massa. 

Masyarakat terus saja melakukan pelemparan. Sehingga personel yang diback up oleh BKO Brimob kemudian memukul mundur massa dengan menggunakan tembakan peringatan berupa gas air mata dan peluru tajam, hingga massa yang masih berkumpul membubarkan diri. 

Pukul 13. 45 WIT, Massa berusaha membakar Ruko di Sinakma Jl. Trans Wamena lanny, dan berhasil dipadamkan.

Pukul 15.15 wit personel BKO Kodim 1702 Jayawijaya tiba di lokasi kejadian untuk menenangkan situasi.

Aparat TNI/Polri yang dipimpin oleh Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman Napitupulu , Kapolres Lanny Jaya AKBP Usman Nasatekay dan Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi terus berupaya untuk menenangkan massa.

Mobil pemadam juga turut melakukan pemadaman terhadap sejumlah kios dan rumah yang dibakar oleh massa. Aparat juga terus berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat agar situasi dapat ditenangkan.

Pukul 16.46 WIT, massa disekitar lokasi kerusuhan kemudian melakukan pembakaran dan pengrusakan di Ruko jalan trans kimbim tepatnya di Kampung Lantipo. Total ada  8 ruko yang dibakar.

Pukul 16.47 WIT, 4 orang dari massa rusuh terkena tembakan. 2 orang terkena tembakan di dada dan 2 terkena tembakan di kepala. 1 orang dilaporkan meninggal dunia. Mereka dievakuasi menuju RSUD Wamena.

Pukul 18.05 WIT, massa yang bertahan melakukan pemalangan jalan Irian, Jalan menuju Lanny Jaya, Jalan di Elekma arah Napua, di Sinakma dan arah Honai Lama.

Sementara aparat melakukan blokade di tiga arah Sinakma dan juga ruas jalan menuju Kota Wamena, tepatnya di Jalan Irian Atas agar kerusuhan tidak merembet ke dalam kota.

Pukul 18.06 WIT, Kodim 1702 Jayawijaya melakukan evakuasi terhadap warga ke kodim.

Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan pihaknya saat ini tengah menangani kasus kerusuhan yang berawal dari adanya isu terkait penculikan anak yang hingga kini belum jelas informasinya.

“Untuk kasus ini akan kami selidiki penyebab awal dan siapa saja dalangnya hingga membuat kericuhan, kami juga saat ini masih berupaya menenangkan massa. Untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan kami dalami,” ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini Personel Polres Jayawijaya bersama BKO Brimob yang dibantu personel BKO Kodim 1702 Jayawijaya masih berjaga di tempat kejadian perkara (TKP).

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya suatu informasi apalagi menyebarkan isu yang belum pasti kebenarannya karena hal itu bisa berdampak kepada masyarakat luas dan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri serta orang lain.

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network