WAMENA, iNewsSorong.id - Isu penculikan anak berujung aksi anarkis massa di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan pada Kamis (23/2/2023) menyebabkan 10 warga sipil meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan dari peristiwa tersebut, data sementara yang diterima pihak Kepolisian menyebutkan sebanyak 10 orang meninggal dunia dan 23 orang lainnya terluka parah.
"Data sementara yang kami terima hingga siang ini ada 10 warga sipil yang dilaporkan meninggal dunia, 23 terluka. Dari pihak TNI-Polri ada 18 anggota yang terluka," ungkap Irjen Fakhiri di Timika, Sabtu (25/2/2023).
Selain menelan korban jiwa dan luka, kericuhan ini juga mengakibatkan belasan rumah penduduk dan dua ruko dibakar massa.
" Rumah penduduk dan ruko, total ada 13 yang dibakar massa,"ungkap Kapolda.
Menurut Kapolda, saat ini personel gabungan TNI dan Polri masih terus melakukan patroli di sekitar Pasar Sinakma dan di beberapa titik di Kota Wamena.
"Daerah Sinakma ini memang selalu menjadi pusat keributan di Wamena, saya sudah perintahkan kapolres untuk terus melalukan pengawasan di sana agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ujar Kapolda.
Untuk membackup Polres Jayawijaya dalam membantu pengamanan di Wamena, menurut Kapolda pihaknya telah mengerahkan satu kompi Brimob dari Polda Papua.
"Tadi pagi satu kompi Brimob sudah digeser dari Jayapura ke Wamena. Tugas Brimob hadir di sana untuk membantu pengamanan," tegasnya.
Kapolda menyesalkan peristiwa yang terjadi di Kota Wamena tersebut. Dia mengimbau warga masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
"Isu ini sudah banyak memakan korban, beberapa waktu lalu di sorong dan saat ini di Wamena. Saya harap kita di Papua tidak lagi termakan isu yang menyesatkan dan akan merugikan diri sendiri," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan massa bertindak anarkis di Wamena, tepatnya di Kelurahan Sinakma, Distrik Wamena pada Kamis (21/2/2023). Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan kericuhan dipicu adanya isu penculikan anak. Warga yang termakan isu tersebut lantas menyerang sebuah mobil yang diduga adalah pelaku penculikan.
"Mendapat laporan anggota Polres Jayawijaya langsung mendatangi TKP, namun anggota kita malah diserang oleh massa," ungkap Kombes Iqnatius, Kamis (23/2/2023).
Menurut Ignatius, massa juga sempat membakar beberapa rumah dan ruko milik warga.
"Aparat keamanan yang ada disana lalu mencoba membubarkan massa dengan tembakan peringatan, massa bukannya bubar tapi malah menyerang aparat dengan panah dan lemparan batu," jelas Iqnatius.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait