Rusuh Wamena, 9 Orang Meninggal Dunia, 17 Orang Terluka

ANDREW CHAN
Salah seorang korban luka dalam kejadian rusuh massa di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis (23/2/2023). (FOTO: ISTIMEWA)

 

WAMENA, iNewsSorong.id - Aksi massa anarkis yang berujung kerusuhan pecah di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023). 

Kerusuhan tersebut pecah akibat isu penculikan anak yang terjadi di Distrik Sinakma sekitar pukul 14.00 WIT mengakibatkan sejumlah kios dan rumah dibakar massa.

Dari data terkini yang diterima Redaksi iNewsSorong.id, hingga hari Jumat (24/2/2023). Tercatat  jumlah korban sementara yang didata di RSUD Wamena adalah 34 orang dimana 9 orang dilaporkan meninggal dunia dan 17 orang terluka. 

Korban meninggal dunia terdiri dari 7 OAP dan 2 warga Non OAP. Sementara korban luka sebanyak 17 orang termasuk dua orang diantaranya adalah anggota Polri yang terkena panah dan batu akibat serangan massa yang brutal.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menerangkan kronologi kejadian aksi massa yang berujung kerusuhan tersebut terjadi akibat adanya isu penculikan anak di wilayah Sinakma pada Kamis (23/2/2023) sekitar pukul 12.30 WIT, isu penculikan di Sinakma dituduhkan ke 2 orang pedagang di Kampung Sapalek terhadap seorang anak berinisial LK yang merupakan siswa kelas 1 SD terjadi.

Menurut Kabid Humas, 2 orang pria yang mengaku sebagai penjual bahan makanan diketahui datang dan menawarkan barang jualan ke kios di kampung tersebut.

" Namun masyarakat setempat menuduh 2 pria tersebut akan melakukan aksi penculikan anak kecil, sehingga masyarakat setempat mengerumuni kedua pria di depan kios," beber Kabid Humas. 


Lebih lanjut Kabid Humas menjelaskan atas ketegangan tersebut selanjutnya personel Polres Jayawijaya yang dipimpin oleh Kabag Ops Kompol F. D. Tamaela mendatangi lokasi perkara guna memediasi masyarakat yang berkerumun karena mereka menuntut untuk tidak dilakukan mediasi di Mapolres Jayawijaya. 

" Sekitar pukul 13.00 WIT, Kapolres Jayawijaya tiba di tempat perkara dan memberikan arahan kepada masyarakat dengan mengajak menyelesaikan masalahan dengan tenang hati dan tanpa ada emosi,"ujar Kabid Humas. 

Menanggapi hal tersebut, keluarga korban atas nama  Watius Wakerkwa menyatakan alasan pihaknya menangkap 2 pria yang dituding penculik anak itu diantaranya sikap mencurigakan dari kedua pria yang mengaku sedang mengantar barang ke salah satu kios di Kampung Yomaima, sehingga keluarga bersama masyarakat mengamankan kendaraan dan 2 orang tersebut.

" Kapolres kemudian mengajak keluarga bersama masyarakat untuk mencari kebenaran informasi dan tidak menyikapi isu ini dengan sikap dengan emosi. Pihaknya kemudian mengajak keluarga dan masyarakat untuk mempersilahkan kepolisian menangani kasus ini hingga informasi sebenarnya dapat diketahui dan dipahami bersama," terang Kabid Humas. 

Ia menyatakan isu penculikan anak sehingga mencurigai orang yang tidak dikenal sudah berkembang pesat di Wamena. Namun untuk menghindari provokasi yang malah menimbulkan korban, ia mengajak semua pihak untuk melihat dengan hati yang jernih. 

" Pukul 13.33 WIT, pihaknya terus mengajak keluarga dan massa bersama dengan kepolisian menuju Mapolres. Kepolisian kemudian membawa 2 tertuduh ke Mapolres dengan kendaraan Resmob Polres Jayawijaya,"kata Kabid Humas. 

Massa yang menolak upaya kepolisian tersebut kemudian melakukan aksi pelemparan kepada petugas dilapangan hingga mengakibatkan 2 unit kendaraan rusak akibat lemparan batu. 

" Massa yang terprovokasi melakukan aksi rusuh di 3 titik yakni perempatan Pasar Sinakma, perempatan pasar Sinakma arah Sungai Hom hom dan pertigaan Sinakma arah Jl Irian (Kantor kampung Lantipo)," ungkapnya. 

Untuk menghentikan aksi massa yang brutal, personel Polres Jayawijaya memberikan tembakan peringatan dan tembakan flash ball atau gas air mata untuk memukul mundur massa. 

" Masyarakat terus saja melakukan pelemparan. Sehingga personel yang diback up oleh BKO Brimob kemudian memukul mundur massa dengan menggunakan tembakan peringatan berupa gas air mata dan peluru tajam, hingga massa yang masih berkumpul membubarkan diri,"ujarnya. 

Pukul 13. 45 WIT, Massa berusaha membakar Ruko di Sinakma Jl. Trans Wamena lanny, dan berhasil dipadamkan oleh Tim Damkar dengan penjagaan dari personel BKO Kodim 1702 Jayawijaya tiba di lokasi kejadian untuk menenangkan situasi.

Aparat TNI/Polri yang dipimpin oleh Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman Napitupulu , Kapolres Lanny Jaya AKBP Usman Nasatekay dan Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi terus berupaya untuk menenangkan massa. Aparat juga terus berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat agar situasi dapat ditenangkan.

Pukul 16.46 WIT, massa disekitar lokasi kerusuhan kemudian melakukan pembakaran dan pengrusakan di Ruko jalan trans kimbim tepatnya di Kampung Lantipo. Total ada  8 ruko yang dibakar.

Pukul 16.47 WIT, 4 orang dari massa rusuh terkena tembakan. 2 orang terkena tembakan di dada dan 2 terkena tembakan di kepala. 1 orang dilaporkan meninggal dunia. Mereka dievakuasi menuju RSUD Wamena.

Pukul 18.05 WIT, massa yang bertahan melakukan pemalangan jalan Irian, Jalan menuju Lanny Jaya, Jalan di Elekma arah Napua, di Sinakma dan arah Honai Lama.

Sementara aparat melakukan blokade di tiga arah Sinakma dan juga ruas jalan menuju Kota Wamena, tepatnya di Jalan Irian Atas agar kerusuhan tidak merembet ke dalam kota.

Pukul 18.06 WIT, Kodim 1702 Jayawijaya dan Polres Jayawijaya melakukan evakuasi terhadap warga ke markas komando masing-masing.

Usai pengamanan ketat dan patroli yang dilakukan aparat. Kondisi Wamena dan sekitarnya menjadi kondusif dan tidak muncul insiden lanjutan.

Berikut daftar nama-nama korban: 
Nama korban alami luka 
1.Penias Wenda, 21 tahun, laki-laki, siswa SMA YPPGI  Wamena, mengalami luka Tembak paha sebelah kiri.
2. Gidion Mosip, 18 tahun, laki-laki, Siswa SMK Yapis Wamena, Mengalami luka tembak di bagian ketiak, 
3.Ekimo lengka, 21 tahun, Laki-laki, mengalami luka tembak di bagian belakang.
4. Eningga Wenda, Laki-laki, 27 Tahun, petani, mengalami luka tembak di bagian paha tembus di punggung.
5. Irnius Wakerwa, 20 tahun, laki-laki, petani, mengalami luka tembak di bagian Tangan bagian kiri, kaki di bagian kanan 
6. Yeis Wenda, 18 tahun, laki-laki, mengalami luka tembak di bagian petis  kanan.
7. Ateko Wenda, laki-laki, mengalami luka tembak kaki  bagian kiri
8. Fredy Yelipele, 13 tahun, laki-laki, Siswa Kelas 6 SD, mengalami luka tembak di telapak tangan di bagian kiri.
9. Kalius Kogoya, 29 tahun, laki-laki, mengalami luka tembak Paha di bagian  Kanan
10. Nus Kogoya, 24 tahun, laki-laki, mengalami  luka tenbak  di Kaki bagian kanan tebus betis. 
11.Benar Wenda, laki-laki, warga Kabupaten Lani Jaya, mengalami luka tembak paha bagian  kiri.
12. Erius Yoman, laki-laki, warga Kabupaten Lany Jaya, mengalami luka tembak Tangan bagian Kanan
13. Romy Kogoya, laki-laki, mengalami luka tembak bagian belakang
14. Netias Wenda, Laki-laki, mengalami luka tembak tangan bagian kiri, dan mengalami luka tangan bagian kanan
15. Frianus Murib, laki-laki, mengalami luka tembak kaki bagian kiri dan kanan
16. Riko Wenda, laki-laki, mengalami luka tembak bagian kanan.
17. Weneluk  Wakerwa, laki-laki, mengalami luka tembak kaki bagian kanan.

Korban Meninggal : 
1. Albert Sitorus, 26 tahun, laki laki, Swasta, Suku Batak, alamat Sinakma, mengalami Luka parang bagian kepala belakang, luka panah bagian punggung.
2. Ramot Siagian, 28 Tahun, laki laki, Swasta, Suku Batak, alamat Sinakma. mengalami Luka parang bagian kepala belakang, Luka Panah Pada punggung.
3. Stepanus Wenda, laki-laki, Kepala Desa, alamat Distrik Kelokbeam Kabupaten Lani Jaya, mengalami luka tembak di bagian perut.
4. Alfredo Elopete, laki-laki, mengalami luka tembak di leher
5. Korwa Wanimbo, laki-laki, mengalami luka tembak di punggung
6. Tinus Yelipele, mengalami luka tembak di bahu bagian kanan 
7. Temias Pokneagge, laki-laki,
8. Vicky Kogoya mengalami luka tembak di ketiak
9. Belum ketahui Identitasnya


Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan pihaknya saat ini tengah menangani kasus kerusuhan yang berawal dari adanya isu terkait penculikan anak yang hingga kini belum jelas informasinya.

“Untuk kasus ini akan kami selidiki penyebab awal dan siapa saja dalangnya hingga membuat kericuhan, kami juga saat ini masih berupaya menenangkan massa. Untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan kami dalami,” ucapnya.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya suatu informasi apalagi menyebarkan isu yang belum pasti kebenarannya karena hal itu bisa berdampak kepada masyarakat luas dan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri serta orang lain.

 

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network