Dosen UNIPA Perkuat Peran Warga Cegah Malaria di Kota Sorong lewat Edukasi dan Intervensi Lingkungan
SORONG, iNewssorongraya.id — Tim dosen Universitas Papua menggelar program pengabdian masyarakat terintegrasi untuk memperkuat peran warga dalam pencegahan malaria di Kota Sorong. Program bertajuk “Penguatan Peran Masyarakat dalam Pencegahan Malaria melalui Intervensi dan Edukasi Kesehatan” itu berlangsung sepanjang September hingga November 2025 dengan fokus pada peningkatan kapasitas kader, literasi kesehatan masyarakat, serta pengendalian lingkungan berbasis kolaborasi.

Program dipimpin Hamdiah Ahmar, S.ST., M.Keb., dosen Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Papua, bersama Amin Mbusango, SP., MP. dan Yanti Pesurnay, S.Si., M.Kes. Kegiatan menyasar kader malaria, warga Kelurahan Tampa Garam, serta mitra pemerintah setempat di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Kasuari. Pendanaan bersumber dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui BIMA Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tahun Pendanaan 2025.

Langkah awal difokuskan pada penguatan sumber daya lokal melalui Pelatihan Pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) Malaria yang digelar pada 16 September 2025 di Puskesmas Tanjung Kasuari. Sebanyak 23 kader malaria mengikuti pelatihan intensif mencakup pemahaman dasar malaria, teknik pengambilan sampel darah kapiler, penggunaan alat RDT, hingga interpretasi hasil secara aman dan tepat. Peningkatan kompetensi diukur melalui pre-test, post-test, dan observasi praktik langsung, memastikan standar deteksi dini berjalan efektif di tingkat komunitas.

Upaya preventif berlanjut dengan edukasi kesehatan masyarakat pada 30 September 2025 di Kantor Kelurahan Tampa Garam. Kegiatan ini menekankan pengenalan gejala malaria, pentingnya diagnosis dini, serta praktik pencegahan di lingkungan keluarga. Melalui pendekatan partisipatif, warga didorong menjadi aktor utama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memutus rantai penularan sejak dari rumah.

Sebagai pelengkap strategi edukatif, tim melaksanakan fogging pada 21 November 2025 di RT 01–04 RW 05 wilayah kerja Puskesmas Tanjung Kasuari. Intervensi ini diarahkan untuk mengendalikan populasi nyamuk Anopheles di area berisiko tinggi, sekaligus menurunkan peluang penularan malaria. Pelaksanaan fogging dilakukan terkoordinasi dengan tenaga kesehatan setempat agar tepat sasaran dan berkelanjutan.

Keberhasilan program ditopang sinergi multipihak. Keterlibatan komunitas Tampa Garam dan tenaga kesehatan pemerintah memperkuat koordinasi lapangan, integrasi dengan program pengendalian malaria daerah, serta keberlanjutan dampak. Model kolaboratif ini menempatkan masyarakat sebagai mitra aktif, bukan sekadar penerima manfaat.
Ketua tim pengabdian, Hamdiah Ahmar, menegaskan penguatan kader dan warga merupakan kunci penurunan malaria di Papua Barat Daya. “Pemberdayaan kader dan masyarakat adalah strategi kunci untuk menurunkan angka malaria. Dengan keterampilan dan pengetahuan yang memadai, masyarakat dapat berperan aktif dalam deteksi dini dan pencegahan penularan malaria,” ujarnya.

Program ini menegaskan peran Universitas Papua dalam mendukung pembangunan kesehatan melalui riset terapan dan pengabdian berkelanjutan—menggabungkan edukasi, pelatihan teknis, dan intervensi lingkungan dalam satu strategi terpadu untuk ketahanan kesehatan komunitas di Kota Sorong.
Editor : Hanny Wijaya