Harapan Ketua IKBS Suku Moi Kilim: Kebangkitan Generasi Muda Moi Lewat Kepemimpinan Robert Malaseme

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Suasana penuh haru dan kebanggaan mewarnai acara syukuran dan doa bersama atas pelantikan Robert E.V.D. Malaseme, S.Si sebagai Anggota sekaligus Wakil Ketua III DPR Kota Sorong periode 2024–2029. Momentum yang digelar di Gedung Draikinder, Jalan Sungai Maruni, Sorong Timur, Sabtu (13/9/2025), ini menjadi tonggak sejarah baru bagi masyarakat asli Suku Moi.
Ketua Ikatan Keluarga Besar Su (IKBS) Suku Moi Kilim, Christofer Su, menyampaikan ucapan syukur atas terpilihnya Robert Malaseme melalui jalur Otonomi Khusus (Otsus). Ia menilai kehadiran Robert menjadi simbol kebangkitan regenerasi muda Moi setelah dua dekade mengalami krisis kepemimpinan di tanah kelahiran mereka.
“Ini saatnya kaderisasi kepemimpinan bagi putra-putri Moi dari kalangan muda untuk tampil. Masyarakat Kota Sorong ingin melihat anak-anak Moi yang bertanggung jawab untuk tanahnya sendiri dan membawa perubahan di atas tanah mereka,” ujar Christofer usai acara syukuran.
Christofer menegaskan bahwa keterpilihan Robert adalah estafet sejarah yang lahir dari regulasi Undang-Undang Otsus dengan tambahan kursi DPRK jalur Otsus. Hal ini menjadi pintu bagi generasi muda Moi untuk tampil sebagai tuan di negeri sendiri.
Ia juga berpesan agar setiap pemimpin muda Moi tidak melupakan nilai-nilai budaya dan warisan kepemimpinan tokoh pendahulu, seperti almarhum Edu Kalami yang dikenal santun, berwibawa, dan menjunjung tinggi budaya.
“Kepemimpinan harus didasari asas Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kebersamaan di tengah kemajemukan masyarakat Kota Sorong,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sambutannya pada acara syukuran, Robert Malaseme mengisahkan perjuangan panjang sebelum resmi dilantik. Ia sempat harus mengorbankan pekerjaannya demi fokus mengikuti agenda politik dan pemerintahan.
“Saya sempat izin kerja berulang kali karena rapat-rapat penting terkait pembebasan lahan dan urusan pemerintahan. Akhirnya saya memilih cuti agar tidak memberi contoh buruk bagi adik-adik saya,” ungkap Robert.
Ia menambahkan bahwa pada masa tersebut, dirinya sempat hidup tanpa penghasilan tetap. Namun keyakinan kepada Tuhan, dukungan keluarga, dan dorongan masyarakat Moi membuatnya tetap teguh melangkah.
“Politik bukan soal balas dendam atau kekuasaan, tetapi soal pengabdian. Bagaimana kita membawa berkat Tuhan melalui pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Acara syukuran yang dihadiri tokoh adat, pimpinan gereja, organisasi pemuda, serta masyarakat lintas latar belakang ini menjadi momen kolektif masyarakat Moi. Mereka merayakan keterwakilan anak adat Moi di kursi legislatif, yang dianggap sebagai harapan baru perjuangan masyarakat adat ke depan.
Robert menegaskan dirinya bukan datang untuk menjadi hebat sendiri, melainkan menjadi jembatan antara rakyat dan kebijakan.
“Saya datang bukan untuk menjadi hebat sendiri, tapi menjadi alat bagi Tuhan dan masyarakat dalam menjaga kota ini. Mari kita kawal dan bangun Sorong bersama,” serunya.
Doa bersama yang dipimpin tokoh gereja dan adat di akhir acara menjadi simbol restu dan harapan bagi kepemimpinan Robert. Kehadirannya di DPR Kota Sorong diharapkan mampu membuka ruang dialog, memperjuangkan hak-hak dasar Orang Asli Papua (OAP), dan membangun kolaborasi dengan berbagai pihak demi kesejahteraan bersama.
Pelantikan Robert Malaseme sebagai Anggota DPRK Sorong jalur Otsus bukan hanya kemenangan pribadi, melainkan kemenangan kolektif Suku Moi. Harapan besar pun lahir dari peristiwa ini: kebangkitan generasi muda Moi untuk tampil sebagai pemimpin yang beriman, berbudaya, dan mampu membawa perubahan nyata bagi Kota Sorong dan Papua Barat Daya.
Editor : Hanny Wijaya