get app
inews
Aa Text
Read Next : BBKSDA Papua Barat Daya Gagalkan Penyelundupan Satwa Dilindungi di Kota Sorong

Rusuh Sorong, TNI Backup Polri dengan Kerahkan Dua Panser Anoa untuk Amankan Aksi Massa Brutal

Rabu, 27 Agustus 2025 | 22:55 WIB
header img
Aparat TNI dikerahkan membackup Kepolisian dengan menurunkan dua panser Anoa untuk amankan kota Sorong. [FOTO : iNewssorongraya.id]

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Kota Sorong berubah mencekam pada Rabu (27/8/2025) setelah aksi demonstrasi menolak pemindahan empat tahanan kasus dugaan makar berujung ricuh dan anarkis. Massa menyerang aparat, membakar dan merusak fasilitas umum, termasuk rumah dinas Gubernur Papua Barat Daya, Kantor Wali Kota Sorong, serta Kantor Kejaksaan Negeri Sorong.

Situasi yang tidak terkendali memaksa aparat mengerahkan pasukan gabungan TNI–Polri lengkap dengan kendaraan taktis. Dua unit Panser Anoa milik TNI dikerahkan ke jalan untuk memperkuat pengamanan, sementara polisi menembakkan gas air mata dan tembakan peringatan guna membubarkan massa yang menyerang dengan batu, kayu, hingga kembang api.

Bentrok Sengit di Depan Kejaksaan Sorong

 


Aparat gabungan Polri dan TNI dikerahkan atasi kerusuhan di Kota Sorong, Papua Barat Daya. [FOTO : iNewssorongraya.id]

 

Kerusuhan pecah di beberapa titik strategis, salah satunya di Jalan Baru depan Kantor Kejaksaan Negeri Sorong. Aparat melepaskan gas air mata, namun dibalas dengan lemparan batu dan mercon. Situasi semakin brutal hingga membuat aparat menembakkan peringatan ke udara.

“Tidak kecolongan yah. Kami sudah mengantisipasi sejak pagi tadi. Tetapi massa yang berkumpul cukup besar, sebagian dipengaruhi minuman keras sehingga situasi berubah menjadi bentrok,” tegas Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol Gatot Haribowo.

Kapolda juga mengungkapkan, setidaknya 10 orang telah diamankan terkait aksi anarkis ini. “Mereka diduga terlibat langsung dalam kerusuhan, termasuk perusakan rumah pribadi Gubernur Papua Barat Daya. Saat ini masih diperiksa secara intensif,” ujarnya.

Gubernur Prihatin, Minta Aparat Bertindak Tegas


Aparat TNI dikerahkan backup Polri amankan kota sorong. TNI kerahkan dua Panser Anoa.

 

Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menyesalkan serangan brutal massa yang bahkan merusak rumah dinasnya. Dalam keterangan pers kepada wartawan, ia mengaku sangat terkejut dengan insiden tersebut.

“Pertama, kita prihatinlah hal yang di luar dugaan terjadi hari ini. Saya lihat ini kriminal murni dengan kekerasan, dan tidak boleh diberi ruang. Kita minta aparat usut tuntas dan tindak hukum agar memberi efek jera,” kata Elisa Kambu.

Saat kejadian, Elisa mengaku sedang berada di rumah. “Puji Tuhan kami belum sempat keluar. Kita bertahan di dalam rumah saja. Kondisi rumah lumayan rusak, kendaraan juga dirusak,” ungkapnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang. “Saya berharap masyarakat jangan terprovokasi. Kita percayakan aparat menindaklanjuti. Proses hukum harus terjadi, karena ini sudah benar-benar kriminal,” tegasnya.

Korban dan Kerugian


Aparat TNI dikerahkan backup Polri amankan kota sorong.

 

Data sementara mencatat, sedikitnya empat kantor pemerintahan mengalami kerusakan, antara lain Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Kantor Wali Kota Sorong, Kantor Kejaksaan Negeri Sorong, dan Kantor Majelis Rakyat Papua Papua Barat Daya. Selain itu, rumah Kepala Kejaksaan Negeri Sorong turut menjadi sasaran.

Sedikitnya empat aparat TNI dan Polri terluka akibat serangan massa, sementara dua warga diduga bagian dari demonstran mengalami luka tembak.

Situasi Masih Belum Pulih

Hingga malam hari, Kota Sorong masih dijaga ketat. Sebanyak 500 personel gabungan TNI–Polri disiagakan di enam titik rawan untuk mencegah kerusuhan susulan.

Kapolda memastikan pihaknya akan mengusut lebih dalam dugaan adanya provokator di balik aksi ini. “Kami tidak berhenti pada pelaku lapangan. Kami akan telusuri apakah ada pihak tertentu yang memprovokasi massa,” tandas Brigjen Gatot Haribowo.

Gubernur Elisa Kambu menegaskan roda pemerintahan tetap berjalan. “Besok tetap masuk kantor seperti biasa. Kita tidak boleh main hakim sendiri, semua serahkan ke aparat sesuai ketentuan hukum,” pungkasnya.

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut