Nakes RSUD Temui Bupati Raja Ampat, Minta Proses Pergantian Direktur Dilakukan Secara Bermartabat

Waisai, iNewssorongraya.id – Polemik terkait kepemimpinan di RSUD Raja Ampat semakin mencuat setelah pernyataan Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, yang menyarankan agar Direktur RSUD Raja Ampat diistirahatkan dari jabatannya. Merespons situasi ini, para tenaga kesehatan (nakes), dokter spesialis, dan staf RSUD Raja Ampat menemui Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, di Kantor Bupati pada Kamis (13/3/2025). Mereka menegaskan bahwa jika memang ada pergantian Direktur, prosesnya harus dilakukan dengan cara yang bermartabat.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Orideko mendengarkan langsung berbagai pendapat dari tenaga medis mengenai kondisi pelayanan di RSUD Raja Ampat. Ia menegaskan bahwa tidak akan mengambil keputusan sepihak tanpa mendapatkan klarifikasi dari berbagai pihak. “Saya harus mendengar langsung dari semua yang terlibat sebelum mengambil keputusan. Kita tidak bisa hanya berpegang pada satu perspektif,” tegasnya.
Para tenaga kesehatan yang hadir menegaskan bahwa pelayanan kesehatan di RSUD Raja Ampat masih berjalan dengan baik meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satu dokter spesialis, dr. Yohanes Mambrasar, menyatakan bahwa kedatangan mereka bukan untuk mencari perdebatan, melainkan untuk memberikan klarifikasi atas isu yang beredar.
“Kami datang ke sini untuk memastikan bahwa semua pihak mendapatkan informasi yang benar. Kami tidak mempermasalahkan jika ada pergantian pimpinan, tetapi kami ingin menegaskan bahwa prosesnya harus dilakukan secara profesional dan menghormati perjuangan yang sudah dilakukan Direktur selama ini,” ujar dr. Yohanes.
Ia juga menambahkan bahwa Direktur RSUD Raja Ampat telah berupaya maksimal dalam membenahi rumah sakit, sehingga keputusan terkait posisinya harus mempertimbangkan berbagai aspek secara objektif dan adil.
Menanggapi pernyataan tenaga kesehatan, Bupati Orideko mengingatkan bahwa setiap persoalan dalam pemerintahan, termasuk di sektor kesehatan, harus dikomunikasikan dengan baik agar tidak menimbulkan kegaduhan yang berpotensi mengganggu pelayanan bagi masyarakat. “Kita harus mencari solusi terbaik tanpa mengorbankan stabilitas pelayanan kesehatan,” ujar Bupati.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan polemik terkait kepemimpinan di RSUD Raja Ampat dapat diselesaikan dengan bijak. Keputusan yang diambil nantinya diharapkan dapat mengakomodasi kepentingan tenaga kesehatan serta memastikan keberlanjutan layanan medis bagi masyarakat Raja Ampat.
Editor : Chanry Suripatty