get app
inews
Aa Text
Read Next : Penyidik Pomal Lantamal XIV Sorong Ungkap Motif Oknum TNI AL Bunuh Teman Kencannya

Subuh Mencekam Di Pantai Saoka: Dari Hasrat Ke Pembunuhan Brutal

Rabu, 15 Januari 2025 | 20:58 WIB
header img
Tersangka utama, Kelasi Satu (TTU) Agung Suyono Wahyudi Ponidi,, oknum anggota TNI AL, kini berada dalam tahanan Polisi Militer (POMAL) Lantamal XIV Sorong.(FOTO : iNewsSorong.id-AND)

 

SORONG, iNewsSorong.id – Subuh yang seharusnya damai di Pantai Saoka, Kota Sorong, berubah menjadi saksi bisu tragedi berdarah. Keisya Irena Yola Lestaluhu ditemukan tewas dengan 32 luka tusukan. Tersangka utama, Kelasi Satu (TTU) Agung Suyono Wahyudi Ponidi, seorang anggota TNI AL, kini berada dalam tahanan Polisi Militer (POMAL) Lantamal XIV Sorong.

Kasilitkrim PM-AL Lantamal XIV Sorong, Mayor (PM) Anton Sugiharto  mengungkapkan, enyelidikan yang dilakukan pihak berwenang terus mengungkap detail mengerikan di balik peristiwa ini. Barang bukti utama, sebuah sangkur yang digunakan untuk menghabisi nyawa Keisya, masih dalam pencarian. Sementara itu, penyidik telah mengamankan mobil Toyota Innova hitam yang digunakan pelaku, pakaian korban, sarung sangkur, dan rekaman CCTV dari tempat hiburan malam tempat mereka pertama kali bertemu.

Dari Hiburan Malam ke Titik Maut

Malam itu, Keisya tiba di sebuah tempat hiburan malam sekitar pukul 01.00 WIT, sementara Agung sudah berada di sana sejak pukul 23.00 WIT. Keduanya datang dalam rombongan berbeda dan awalnya tidak saling mengenal. Namun, perkenalan singkat lewat perantara teman mengubah segalanya.

Menjelang subuh, tepat pukul 04.30 WIT, Keisya dan Agung meninggalkan tempat hiburan menggunakan mobil Innova hitam. Sejumlah saksi menyebut bahwa rombongan mereka sempat singgah di Tembok Berlin, sebuah kawasan reklamasi yang sering digunakan untuk berpesta minuman keras. Teman-teman korban sempat mengajaknya pulang bersama, tetapi Keisya memilih pergi dengan Agung.

Perjalanan keduanya tidak berjalan mulus. Upaya mereka untuk check-in di sebuah hotel gagal, sehingga mereka memutuskan menuju Pantai Saoka—lokasi di mana tragedi mengerikan itu terjadi.

Hasrat yang Berujung Maut

Dari keterangan yang diperoleh penyidik, Agung dan Keisya terlibat dalam aktivitas seksual di dalam mobil dan di luar kendaraan. Namun, suasana tiba-tiba berubah tegang saat Keisya menghentikan aktivitas tersebut.

Tersulut emosi, Agung diduga kehilangan kendali. Dalam keadaan mabuk, ia meraih sangkur yang dibawanya dan menyerang Keisya secara brutal. Tusukan demi tusukan menghujani tubuh korban—32 luka menganga menjadi saksi bisu betapa sadisnya serangan tersebut.

Darah berceceran di lokasi kejadian. Keisya tewas seketika, sementara Agung melarikan diri dan membuang sangkur yang kini masih dalam pencarian pihak kepolisian.

Ancaman Hukuman Berat bagi Pelaku

Kasus ini kini menjadi perhatian luas, tidak hanya karena kebrutalan kejahatan yang terjadi, tetapi juga karena keterlibatan seorang anggota TNI AL. Agung Suyono Wahyudi Ponidi telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 340 KUHP Militer tentang pembunuhan berencana.

Ancaman hukumannya tidak main-main: hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara paling lama 20 tahun.

Tim penyidik terus bekerja untuk memastikan seluruh bukti terkumpul dan keadilan ditegakkan. Masyarakat Kota Sorong menanti perkembangan lebih lanjut, sementara misteri keberadaan sangkur pembunuhan masih menjadi tanda tanya besar dalam kasus ini.

Investigasi terus berlanjut, dan Pantai Saoka kini tidak lagi hanya menjadi tempat wisata. Ia telah menjadi saksi bisu tragedi yang menggemparkan.

 

Editor : Chanry Suripatty

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut