SORONG, iNewsSorong.id - Sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK), pada Sabtu(18/5/2024) , sekitar pukul 18.30 WIT, menyerang rumah mertua dari Ketua Bawaslu Kota Sorong, Julce Ivone Sahureka, yang beralamat di jalan Inggray, Kelurahan Klamana, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Papua Barat Daya
Dari informasi yang didapatkan Redaksi iNewsSorong.id, penyerangan dan pengrusakan rumah tersebut diduga dilakukan oleh sejumlah orang yang merupakan massa pendukung salah satu calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kota Sorong yang tidak terima atas putusan final KPU Kota Sorong terkait hasil Pileg 14 Februari 2024 lalu.
Atas peristiwa tersebut, Ketua Bawaslu Kota Sorong Julce Sahureka kepada wartawan di Sorong mengaku sangat shock dengan adanya aksi barbar sekelompok massa tersebut. Julce juga mengaku tidak terima atas tindakan massa yang menyerang dan merusak kediaman keluarganya.
Kediaman keluarga Ketua Bawaslu Kota Sorong, Julce Sahureka yang porak-poranda akibat diserang sekelompok OTK pada Sabtu (18/5/2024) malam kemarin. (FOTO: iNewsSorong.id )
" Ya tentunya ini membuat saya dan keluarga sangat terpukul. Apalagi saya tidak mengerti dan mengetahui sebab dari kejadian ini, ungkap Julce Sahureka kepada wartawan di Kota Sorong, Minggu (19/5/2024) malam tadi.
Julce menceritakan kronologis kejadian penyerangan kediamannya oleh sejumlah OTK tersebut terjadi saat dirinya akan berangkat ke kantor untuk melaksanakan kegiatan rapat bersama anggota Bawaslu lainnya. Tiba-tiba Julce mendapat telepon dari sang suami yang menyampaikan bahwa rumah mertuanya dirusak oleh massa.
"Pada saat itu saya mau pergi ke kantor, karena ada agenda atau rapat terkait perekrutan anwascam. Tapi karena situasi hujan dan sambil menunggu jemputan, tiba-tiba saya ditelpon suami untuk segera bawa keluar keluarga, karena masa sudah menyerang rumah mertua saya yang ada di malanu," ungkap Julce.
Kediaman keluarga Ketua Bawaslu Kota Sorong, Julce Sahureka yang porak-poranda akibat diserang sekelompok OTK pada Sabtu (18/5/2024) malam kemarin. (FOTO: iNewsSorong.id )
Julce mengatakan, saat kejadian itu, yang berada di dalam rumah tersebut yaitu ibu, anak dan saudaranya. Mengetahui rumah mertuanya sudah diserang sekelompok orang, Julce mengaku langsung membawa pergi ibu dan anaknya untuk menyelamatkan diri.
"Kami pas keluar, rombongan itu masuk. Menurut keterangan tetangga saya, ada dua mobil dan motor-motor. Dari video yang dikirim kepada saya, mereka memfitnah saya dan bahkan merusak barang-barang yang ada didepan rumah saya," ujarnya.
Kata Julce dari video yang didapatkannya, dia melihat motif penyerangannya tidak jelas. Dimana dirinya dimaki-maki dan difitnah secara personal sebagai pimpinan Bawaslu.
"Kalau misalnya tujuannya ke lembaga, harusnya serangnya ke kantor dan bukan dirumah saya. Karena pimpinan Bawaslu ada tiga, tapi kenapa yang diserang justru rumah mertua dan rumah saya. Disini saya melihat ada keanehan," imbuhnya.
Kediaman keluarga Ketua Bawaslu Kota Sorong, Julce Sahureka yang porak-poranda akibat diserang sekelompok OTK pada Sabtu (18/5/2024) malam kemarin. (FOTO: iNewsSorong.id )
Julce mengaku dalam aksinya sekelompok massa tersebut selain merusak rumah mertuanya, juga merusak semua barang-barang yang ada didepan rumah tersebut.
"Memang saat kami keluar rumah, suami sempat menelpon anggota polisi untuk datang mengamankan rumah. Karena dikhawatirkan massa akan melakukan tindakan lebih anarkis," bebernya.
Dalam video tersebut menurut Julce terlihat sejumlah orang yang melakukan aksi penyerangan rumah tersebut juga sempat mengeluarkan kata-kata yang memfitnah dirinya sebagai penyebab terjadinya pergeseran suara dari caleg DPRD Kota Sorong dari Partai Demokrat atas nama Yoseph Kocu.
"Sampai sekarang saya masih bingung, sebenarnya motifnya apa sampai orang-orang itu datang ke rumah saya dan melakukan pengrusakan serta pengancaman terhadap saya," tegasnya.
Menurut Julce, pengrusakan dirumahnya serta pengancaman dan intimidasi yang dilakukan sekelompok orang yang diduga merupakan massa pendukung dari salah satu caleg DPRD Kota Sorong kepada dirinya adalah salah alamat dan salah sasaran.
"Saya adalah Ketua Bawaslu Kota Sorong, tugas kami adalah melakukan pengawasan terhadap tahapan pemilihan legislatif maupun pemilihan kepala daerah. Bawaslu tidak tahu menahu mengenai pergeseran suara caleg dan siapa yang melakukannya, kami tidak tahu sampai disitu," ujarnya.
Dirinya baru mengetahui dari video tersebut, para pelaku yang melakukan pengrusakan rumah itu merupakan massa pendukung dari salah satu Caleg atas nama Yoseph Kocu.
Kediaman keluarga Ketua Bawaslu Kota Sorong, Julce Sahureka yang porak-poranda akibat diserang sekelompok OTK pada Sabtu (18/5/2024) malam kemarin. (FOTO: iNewsSorong.id )
"Saya dikirim video, dalam video itu ada disebutkan nama caleg Yoseph Kocu. Saya merasa bahwa semacam ada tendensi khusus kepada lembaga dan karena saya Ketua Bawaslu, sehingga penyerangannya ke saya. Yang saya kurang paham, kenapa penyerangannya ke saya. Padahal di Bawaslu ada tiga orang unsur pimpinan," imbuhnya.
Lanjut Julce, selama proses tahapan pemilihan legislatif, Bawaslu Kota Sorong tidak pernah didatangi oleh demonstran, massa pendukung atau yang mengatasnamakan aliansi masyarakat adat terkait dengan pergerakan suara dari salah satu caleg.
Tidak hanya itu, kata Julce, selama proses tahapan pemilihan legislatif juga tidak ada kesalahan yang dibuat oleh Bawaslu Kota Sorong.
"Makanya saya heran kenapa mereka tidak datang ke kantor, tapi malah menyerang saya dirumah," ucap Julce.
Diakuinya, dua hari lalu pihaknya diundang oleh Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya, untuk memberikan keterangan terkait dengan kasus daripada caleg Yoseph Kocu yang merupakan caleg Partai Demokrat Kota Sorong.
Namun karena mereka kedatangan tamu dari Bawaslu RI, sehingga pihaknya (Bawaslu Kota Sorong) memberikan keterangan kepada Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya saat makan bersama dengan perwakilan Bawaslu RI di salah satu rumah makan yang ada di Kota Sorong.
Saat sedang memberikan keterangan di rumah makan tersebut, tiba-tiba datang sekelompok orang yang diduga merupakan massa pendukung dari caleg DPRD Kota Sorong Yoseph Kocu. Sekelompok orang tersebut tampak ribut-ribut diluar sambil mengeluarkan kata-kata cacian dan makian yang ditujukan kepada dirinya.
"Setelah selesai memberikan keterangan, kami pimpinan Bawaslu kota sorong dan Bawaslu Papua Barat Daya keluar dari rumah makan. Sampai diluar saat saya mau ke toilet, ada salah satu ibu yang melihat saya berjalan langsung mengeluarkan kata makian dan diikuti massa yang sangat anarkis. Bahkan saya sampai diamankan oleh staf di lantai dua," bebernya.
"Selama ini kami Bawaslu Kota Sorong tidak pernah didemo, atas dasar apa sampai saya tiba-tiba dicaci maki dan difitnah bahkan sampai diserang," tegasnya.
Apapun itu, kata Ketua Bawaslu Kota Sorong, harusnya penyerangan tidak boleh dilakukan di rumah.
"Kalau ada masalah bisa langsung ke kantor. Kalau ke rumah berarti sudah penyerangan individu. Saat ini saya merasa tidak nyaman karena sudah diancam," imbuhnya.
Kediaman keluarga Ketua Bawaslu Kota Sorong, Julce Sahureka yang porak-poranda akibat diserang sekelompok OTK pada Sabtu (18/5/2024) malam kemarin. (FOTO: iNewsSorong.id )
Ditambahkan Ketua Bawaslu, dirinya sudah membuat laporan polisi terkait insiden penyerangan oleh massa pendukung caleg Yoseph Kocu ke rumahnya.
"Saya sudah buat laporan polisi terkait pengrusakan dan pengancaman kepada saya. Tinggal tunggu proses lebih lanjut," pungkasnya.
Editor : Chanry Suripatty