JAKARTA, iNewsSorong.id – Kepala Staf Kogabwilhan (Kasgabwilhan) III Marsma TNI Deni Hasoloan Simanjuntak menegaskan para korban kebiadaban Kelompok Separatis Teroris (KST) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan adalah murni masyarakat sipil.
Hal tersebut diungkapkan Marsma TNI Deni Simanjuntak menyikapi aksi brutal Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua yang melakukan pembantaian terhadap pendulang emas di Kali EIi, Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan yang terjadi pada Senin (16/10/2023) lalu.
“Tindakan Kelompok Separatis ini tidak ubahnya seperti teroris yang membuat keamanan dan stabilitas wilayah terganggu, yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Papua,” ujar Marsma TNI Deni Simanjuntak, Rabu (18/10/2023).
Lebih lanjut disampaikan Marsma Deni bahwa korban pembantaian tersebut setiap hari hidupnya tergantung dari hasil mendulang, tidak ada dari aparat intelijen TNI yang menyamar menjadi pendulang.
“Mereka murni masyarakat sipil, tidak ada dari TNI maupun Polri, karena biasanya klaim dari TPNPB, seperti lagu lama selalu mengatakan korban adalah mata-mata atau intelijen TNI maupun Polri,” tegasnya.
Informasi terbaru sejumlah 27 orang berhasil dievakuasi, 7 meninggal dunia dan 20 orang selamat, dimana korban selamat terdapat warga yang mengalami luka ringan.
" Dengan rinciannya 18 orang evakuasi tahap pertama dan selanjutnya berhasil dievakuasi 9 orang, saat ini aparat TNI-POLRI terus berjibaku melakukan penyisiran untuk mencari masyarakat yang mungkin masih ada yang selamat dari pembantaian KST. Demi tegaknya hukum saat ini Aparat TNI sedang melakukan pengejaran terhadap KST pimpinan Asbak Koraneu," bebernya.
Sebelumnya diberitakan pada hari Senin (16/10/2023) sebanyak 30 orang KST Papua melakukan penyerangan di area penambangan emas illegal yang ada di Kali Ei Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. 7 orang pendulang emas tewas dibunuh, dan lainnya berupaya menyelamatkan diri.
" KST ini merupakan pimpinan Asbak Koranue, bagian dari kelompok Egianus Kogoya. Senjata mereka 1 senapan SS1 V2, panah, dan parang. Selain membunuh, KST juga membakar 3 ekskavator, 2 truk, dan Kamp Pendulangan," ungkap Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi Ign Suriastawa.
Juru bicara TPNPB - OPM Sebby Sambon mengatakan pihak TPNPB - OPM dari Pasukan Khusus dua Kodap, masing-masing Kodap III Nduga dan Kodap XVI Yahukimo yang bertanggung jawab atas penyerangan tersebut.
Editor : Chanry Suripatty