Penyerangan Brutal KKB di Yahukimo, Satu Guru Tewas, Korban Lain Luka-Luka dan Trauma

JAYAPURA, iNewssorongraya.id – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menebar teror di Papua. Dalam aksi brutal yang terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025), KKB menyerang tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang sedang bertugas. Akibat serangan ini, satu guru kontrak, Rosalina Rerek Sogen, meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan berat, sementara sembilan korban lainnya mengalami luka-luka dan trauma mendalam.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, dalam keterangan persnya menjelaskan kronologi kejadian ini. Menurutnya, insiden berawal ketika para guru sedang berkumpul di rumah dinas guru. Tiba-tiba, sekelompok anggota KKB datang dan langsung masuk ke dalam rumah tersebut, lalu melakukan aksi kekerasan membabi buta terhadap para guru yang ada di dalamnya. Tidak hanya itu, mereka juga membakar rumah dinas tersebut.
Rumah dinas yang dibakar ternyata terhubung dengan rumah tenaga kesehatan, sehingga beberapa korban berhasil menyelamatkan diri ke bangunan tersebut. Setelah KKB meninggalkan lokasi, para korban kemudian melarikan diri dan bersembunyi di Rumah Sakit Anggruk. Namun, keesokan harinya, Sabtu (22/3/2025), KKB kembali datang dan menemukan salah satu guru, Rosalina Rerek Sogen, yang saat itu sedang membantu merawat korban lain. Rosalina kemudian menjadi korban penganiayaan sadis yang menyebabkan kematiannya akibat luka sayatan di sekujur tubuhnya.
Setelah melakukan aksinya, kelompok KKB melarikan diri. Polri melalui Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, bersama personel Polda Papua serta didukung operasi gabungan TNI di bawah Kogabwilhan III, berhasil mengevakuasi para korban pada Minggu (23/3/2025). Proses evakuasi yang berlangsung di medan sulit dan hanya dapat diakses melalui jalur udara ini berhasil membawa para korban ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Martin Indey.
Dalam insiden ini, sebanyak 10 orang menjadi korban. Satu orang meninggal dunia, yaitu Rosalina Rerek Sogen, sementara tiga lainnya mengalami luka berat, empat orang mengalami luka sedang, dan dua orang dinyatakan sehat.
Berikut identitas para korban:
Rosalina Rerek Sogen – Guru, meninggal dunia.
Fidelis De Lena – Guru, mengalami luka berat.
Kosmas Paga – Guru, mengalami luka berat.
Irawati Nebobohan – Tenaga kesehatan, mengalami luka berat.
Doinisiar Taroci More – Guru, mengalami luka ringan.
Vantiana Kambu – Guru, mengalami luka ringan.
Paskalia Peni Tere Liman – Guru, mengalami luka ringan.
Penus Lepi – Guru, sempat dirawat namun sudah dinyatakan sehat dan dipulangkan.
Sementara itu, dua korban lainnya, Lenike Saban (guru) dan Erens Sama (petani), yang merupakan warga asli Yahukimo, memilih untuk tidak dievakuasi dan tetap tinggal di daerah tersebut.
Selain menargetkan tenaga guru dan kesehatan, KKB juga melakukan pembakaran rumah warga di Distrik Anggruk. Aparat keamanan terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan berupaya memulihkan kondisi keamanan di wilayah tersebut.
Polri Apresiasi Kerja Sama Semua Pihak dalam Evakuasi
Polri mengapresiasi kerja sama berbagai pihak dalam proses evakuasi yang berjalan lancar meskipun dihadapkan pada tantangan medan yang sulit. Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, Polda Papua, TNI di bawah Kogabwilhan III, serta tenaga medis dari berbagai rumah sakit turut berperan besar dalam menyelamatkan para korban.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personel gabungan, petugas medis, pihak Rumah Sakit Yowari, Rumah Sakit Martin Indey, serta masyarakat yang telah membantu dalam proses evakuasi ini,” ujar Kombes Pol. Yusuf Sutejo.
Saat ini, situasi di Distrik Anggruk mulai berangsur membaik, meskipun aparat keamanan masih terus berjaga dan melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal yang bertanggung jawab atas serangan ini. Polri berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di Papua serta memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Editor : Hanny Wijaya