Jelang Nataru TPID Sidak Gudang Distributor di Kota Sorong

SORONG, inewsSorong id - Guna memastikan ketersediaan stok bahan pokok dan pengendalian kenaikan harga sembako jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota Sorong melakukan Inspeksi Mendadak ke sejumlah pertokoan dan gudang penyimpanan sembako di Kota Sorong
Staf Ahli Wali Kota Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Kota Sorong, Amos Karet, kepada wartawan mengatakan bahwa turlap hari ini bagian dari mengecek persiapan sembako baik saat hari raya natal dan bahkan sampai memasuki tahun baru.
"Kita lihat stok-stok untuk persiapan hari raya dan kami merasa cukup ya ketersediaan sembako, sekalian dicek juga kelayakan gudang penyimpanan memang hampir sebagian besar gudang sudah memenuhi syarat tetapi juga ada yang belum memenuhi syarat," ungkap Amos, Kamis (15/12/22).
Namun lanjutnya, pihak pemerintah telah menghimbau dan menggiatkan kepada yang bersangkutan agar segera menata kembali gudang dengan baik. Hal ini karena menyangkut dengan keselamatan banyak orang selaku pengonsumsi sembako.
Jelasnya, pemilik gudang pun telah diingatkan kembali agar segera memperbaiki gudang sebab kelayakan tempat sangat berdampak pada kesehatan melalui sembako-sembako yang disimpan dalamnya.
Bebernya, saat ini yang sementara mengalami kenaikan harga hanya pada telur dan beras merek 99 dan semangka yang naik sekitar 30 ribuan perkarung 10 kg, untuk harga daging sementara stabil.
"Dihimbau kepada pedagang dan distributor agar tetap menjaga harga sehingga jangan sampai ada yang nakal kasih naik harga tanpa sepengetahuan pemerintah sehingga kami berharap harga tetap stabil," terangnya.
Sementara itu, Kepala Loka POM Sorong, Ryanto, S.Fram, ditempat yang sama menuturkan kalau BPOM tiap bulannya sudah rutin melakukan pengawasan produk pangan baik dikota maupun di kabupaten serta memberikan pembinaan sekaligus peringatan keras kepada pelaku usaha yang masih menjual dan ditemukan dipajangannya masih expired.
"Kemarin kita sempat menemukan produk tidak memiliki izin edar yaitu ice cream buatan rumah tangga yang dititipkan di minimarket, makanya langsung diamankan dulu barangnya setelah itu akan dipanggil pelaku usahanya untuk diberikan pembinaan lewat edukasi terlebih dahulu apakah mau di urus izin dulu atau bagaimana," pungkas Ryanto.
"Sebab kalau dijual seperti itu saja tidak diperbolehkan karena pangan dingin resikonya sudah sedang sampai tinggi dan kontaminasi bakteri sangat memungkinkan, nah inilah yang memang harus dapat izin dari kami dulu untuk mengedarkannya," sambungnya.
Menurut Ryanto, turlap hari ini perlu memanggil para pelaku usaha yang diduga melakukan pelanggaran agar diklarifikasi mengapa sampai hasil rekomendasi dari Tim TPID tidak dilaksanakan dengan baik, terkhusus gudang yang menumpuk barang terlalu tinggi sebab berpotensi kecelakaan kerja dan itu beda lagi penanganannya.
" Sebenarnya kalau di audit sudah mejer semua nanti diinfokan kepada pemilik gudang segera dipindahkan barang-barang agar tertata rapi sesuai ketentuan dan cara distribusi gudang yang baik sesuai pedomannya,"pungkasnya.
Editor : Sayied Syech Boften