get app
inews
Aa Read Next : Memperkuat Gerakan Kemenangan Bersama Rakyat, Sekretariat Gabriel-Lukman di Sorong Didirikan

Banjir Kembali Kepung Kota Sorong, Warga Tagih Janji Pj Wali Kota Atasi Banjir

Selasa, 11 Oktober 2022 | 22:26 WIB
header img
Hujan deras sejak pagi hingga sore hari sebabkan banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kota Sorong, Selasa(11/10/2022). (Foto : Andrew Chan)

SORONG, iNewsSorong.id - Akibat hujan deras yang melanda Kota Sorong, Papua Barat sejak Selasa (11/10/2022) sore hingga malam hari akibatkan banjir kembali mengepung sejumlah titik di wilayah itu.

Dari pantauan iNewsSorong.id, sejumlah ruas jalan utama di Kota Sorong seperti jalan Basuki Rahmat Kilo Meter (KM) 10 sampai dengan KM 12 terendam banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah itu sejak sore hingga malam hari. 

Terlihat ratusan kendaraan dalam antrian panjang akibat terjebak kemacetan yang terjadi karena banjir yang menghenangi ruas jalan setinggi betis orang dewasa dan juga akibat beberapa kendaraan roda dua yang mogok sepanjang jalan raya. 

Para pedagang di sepanjang ruas jalan Basuki Rahmat mengelukan banjir yang terus terjadi mengakibatkan aktivitas usaha mereka lumpuh total. 

Martin salah satu pedagang mengatakan Banjir di lokasinya karena adanya tembok kanal yang jebol hingga menyebabkan banjir merembes masuk ke tempat dagangan mereka.

" Tadi hujan deras dari pagi sampe sore hari. Terjadinya banjir disebabkan karena ada tembok kanal yang rubuh, jadi air masuk ke dalam akhirnya merembes ke luar(jalan sini) dan masuk ke cafe-cafe kami,"ungkap Martin yang ditemui iNewsSorong.id, Selasa (11/10/2022) malam tadi. 

Adanya upaya Dinas PUPR Papua Barat yang melakukan penggalian drainase untuk mengatasi banjir di wilayah Kota Sorong menurut Martin hal tersebut belum terlalu signifikan. Karena nyatanya banjir masih terus terjadi. 

" Yang kami lihat memang ada usaha dari Pemerintah (Dinas PUPR Provinsi Papua Barat) yang melakukan penggalian drainase drainase di dalam kota, tapi hasilnya belum maksimal, buktinya banjir masih terus terjadi. Seharusnya bukan gotnya(drainase) yang digali namun harus diperlebar," ujar Martin. 

Martin berharap pihak pemerintah setempat bisa menyelesaikan persoalan-persoalan banjir di kota Sorong dengan sebaik-baiknya dimana menurut Marthin ada titik-titik permasalahan banjir yang kerap terjadi yang belum disentuh oleh pemerintah setempat. 

" Harapan dari kami semua selaku pedagang cafe sentral, mungkin dari pihak Pemerintah bisa melihat titik-titik permasalahan banjir dan dapat ditangani dengan baik, karena sampai sekarang banjir masih terus terjadi. Dan kedepannya lebih baik,agar tidak merugikan kami para pedagang di pinggiran jalan ini."tambahnya. 

Sementara itu Udin salah satu pedagang di kawasan Kilo Meter 12 mengatakan, dengan kondisi banjir yang sering terjadi, dirinya merugi karena aktivitas dagangannya tidak laku terjual. 

" Ya tentu sebagai pedagang kami merasa sangat rugi dengan kondisi seperti ini, karena banjir sudah sering terjadi di tempat ini, ini saya lihat Banjir besar sudah dua kali terjadi," ungkap Udin. 

Terkait penggalian drainase di beberapa titik oleh instansi teknis terkait dirinya melihat belum ada hasil maksimal untuk menghentikan banjir dan banjir masih sering terjadi. 

" Ini kan saya lihat sudah dikeruk drainase sudah beberapa kali, tapi masih sama saja, masih terjadi banjir, saya berharap semoga ada solusi dan langkah tepat dan benar dari pemerintah agar permasalahan banjir di kota Sorong tidak terjadi lagi,"tandasnya. 

Beberapa bulan lalu juga terjadi banjir di lokasi yang sama. Dinas PUPR Papua Barat yang dikerahkan oleh Penjabat Gubernur untuk melakukan penanganan banjir dengan melakukan pengerukan di sejumlah kanal dan drainase di dalam kota Sorong belum juga membuahkan hasil yang signifikan.

Data aktivis lingkungan hidup Kota Sorong menyebutkan banjir yang sering terjadi di Kota Sorong diakibatkan banyaknya daerah resapan air hujan yang kini telah tertutup diatas ratusan bangunan perumahan dan ruko di wilayah itu..

Daerah serapan air yang dulunya telah dibangun oleh pihak Belanda pada saat itu kini telah hancur atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang memberikan izin mendirikan bangunan di sejumlah titik area serapan air, bahkan ada bangunan-bangunan yang tidak memiliki IMB asal membangun. 

Tak hanya itu, aktivitas tambang galian C ilegal yang beroperasi di kawasan hutan lindung dan adanya pembangunan reklamasi pantai diduga jadi penyebab utama banjir sering terjadi di kota Sorong. 

Masyarakat Kota Sorong saat ini berharap dan menunggu janji Penjabat Wali Kota Sorong George Yarangga yang pernah berjanji dalam program seratus hari kerja Penjabat Wali Kota yang salah satunya adalah penanganan masalah banjir di Kota Sorong.

Editor : Chanry Suripatty

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut