SORONG KOTA, iNewssorongraya.id — Sebuah tongkang bermuatan ribuan ton batu pecah dilaporkan terbalik dan karam di Perairan Tanjung Dore, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Senin sore, 8 Desember 2025. Insiden yang melibatkan Tongkang Bahari 248 tersebut memicu penyelidikan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong, termasuk dugaan kerusakan terumbu karang akibat kandasnya kapal di tepi pantai.
Tongkang yang ditarik Tugboat Ocean View itu membawa sekitar 2.000 kubik batu pecah yang diduga milik PT AKAM. Kapal tersebut berangkat dari jetty milik PT Pro Intertech Indonesia (PII) di Saoka menuju Makbon sebelum akhirnya kehilangan stabilitas dan karam.
“Kami telah membuat laporan kecelakaan kapal, dan laporan itu sudah kami sampaikan ke pusat,” kata Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal KSOP Sorong, Stevi Manduapessy, saat ditemui di kantornya, Rabu, 10 Desember 2025.
KSOP Sorong telah memeriksa nahkoda Tugboat Ocean View untuk menyusun Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Namun keterangan awak kapal itu masih harus diverifikasi melalui investigasi lapangan dan laporan cuaca resmi.
“Kami tidak bisa langsung menjustifikasi bahwa kecelakaan ini disebabkan faktor alam atau human error. Penyebabnya baru dapat diketahui setelah ada hasil BAP dan observasi lapangan,” ujar Stevi.
Menurut laporan awal, nahkoda tugboat mengaku kondisi cuaca buruk memicu tongkang miring sebelum akhirnya terbalik. Stevi mengatakan pihaknya juga akan melakukan kroscek dengan BMKG.
“Kalau hasil BMKG menunjukkan gelombang tinggi pada waktu kejadian, berarti sesuai laporan kapten. Tetapi bila faktor human error, kasusnya akan dibawa ke Mahkamah Pelayaran,” kata dia.
Pelaksana Harian Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan Patroli, dan Penyidikan KSOP Sorong, Ronald, menjelaskan kronologi awal kecelakaan berdasarkan BAP nahkoda.
Tugboat Ocean View bertolak dari jetty PT PII pada pukul 04.00 WIT menuju Makbon. Seluruh dokumen kapal dan sertifikat diperiksa KSOP dan dinyatakan laik laut.
Sekitar pukul 10.00 WIT, awak kapal melihat lambung tongkang Bahari 248 miring dan naik ke sisi kiri. Ketika kondisi makin memburuk, nahkoda memutuskan melepaskan tali penarik pada pukul 14.00 WIT.
Pada pukul 15.48 WIT, tongkang itu terbalik dan kemudian kandas di tepi Pantai Tanjung Dore.
“Nahkoda tugboat terus melakukan pemantauan dari titik kapal mulai terbalik sampai kapal tongkang Bahari kandas,” ujar Ronald.
KSOP telah mengirim tim investigasi ke lokasi untuk menilai kondisi tongkang, termasuk potensi kerusakan ekosistem laut, terutama terumbu karang.
Pihak PT PII membenarkan bahwa aktivitas pemuatan batu berlangsung di jetty perusahaan tersebut sebelum kapal bertolak.
“Benar, pemuatannya dari Jetty PII. Yang dimuat itu sirtu sekitar 1.900 kubik. Pemesannya dari PT Rawa Indah,” kata Dayat, perwakilan PT PII, melalui sambungan telepon.
Hingga berita ini ditayangkan, PT AKAM yang diduga selaku pemilik muatan belum memberi pernyataan resmi.
Kecelakaan tongkang ini terjadi saat aktivitas PT PII tengah disorot publik. Pada 30 Oktober 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel area reklamasi seluas 800 meter persegi milik PT PII di Saoka karena tidak memiliki dokumen PKKPRL, yang menjadi syarat pemanfaatan ruang laut. Lokasi tersebut direncanakan untuk pembangunan pelabuhan tongkang material galian C.
Sementara itu, Tugboat Ocean View kini ditahan di kolam pelabuhan KSOP Sorong sebagai bagian dari proses penyelidikan. Pemeriksaan terhadap seluruh awak kapal masih berlangsung.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait
