BWS Papua Barat Gerak Cepat Benahi Talud Sungai Mariat Pasca Banjir Besar di Kabupaten Sorong

STEVANI GLORIA
Kepala Balai Wilayah Sungai [BWS] Papua Barat, Wempi Nauw saat meninjau lokasi retaknya tanggul Sungai Mariat beberapa waktu lalu. [FOTO : iNewssorongraya.id]

 

 

SORONG, iNewssorongraya.id – Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat bergerak cepat melakukan perbaikan pasca banjir besar yang melanda Kabupaten Sorong. Fokus utama penanganan kali ini berada di kawasan Sungai Mariat, salah satu titik yang mengalami kerusakan pada konstruksi beton talud akibat derasnya arus banjir beberapa waktu lalu.

Pantauan Wartawan di lokasi memperlihatkan, pekerjaan perbaikan di lapangan telah dimulai. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk memperkuat struktur beton yang sempat retak agar tidak kembali rusak saat musim hujan berikutnya.


Aktifitas Pekerja Barat bergerak cepat melakukan perbaikan pasca banjir besar yang melanda Kabupaten Sorong. Fokus utama penanganan kali ini berada di kawasan Sungai Mariat, salah satu titik yang mengalami kerusakan pada konstruksi beton talud.

 

Kepala BWS Papua Barat, Wempi Nauw, membenarkan langkah cepat tersebut.

“Memang benar, hari ini tanggal 8 Oktober 2025, BWS Papua Barat melakukan penanganan kerusakan–kerusakan di Sungai Mariat,” ujar Wempi saat dikonfirmasi media ini, Rabu (8/10/2025).

Menurut Wempi, kerusakan talud di Sungai Mariat merupakan dampak langsung dari banjir besar yang menerjang Kabupaten Sorong. Perbaikan mulai dilakukan sejak 7 Oktober 2025 sebagai bagian dari strategi mitigasi menghadapi potensi hujan tinggi di akhir tahun.

“Kami fokus menangani retakan pada talud Sungai Mariat agar siap menghadapi musim hujan berikut. Langkah ini bagian dari penanganan pasca banjir besar di Kabupaten Sorong yang terdampak di tujuh distrik,” katanya.

Banjir yang melanda Sorong beberapa waktu lalu menyebabkan ratusan rumah warga dan area persawahan terendam air. BWS Papua Barat tak hanya memperbaiki infrastruktur rusak, tapi juga memastikan informasi publik tetap transparan dengan membuka data teknis penanganan sungai kepada masyarakat.

Dalam penjelasannya, Wempi menyebut tim BWS Papua Barat telah melakukan identifikasi tanggap darurat pada sembilan ruas sungai di wilayah Sorong Raya — lima di Kabupaten Sorong dan tiga di Kota Sorong — guna menentukan volume dan prioritas pekerjaan.

Sebelumnya, saat meninjau lokasi bersama wartawan pada Minggu (5/10/2025), Wempi menjelaskan bahwa tekstur tanah rawa serta cekungan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) turut memengaruhi kekuatan konstruksi talud di wilayah itu.

“Tanah di Kabupaten Sorong termasuk jenis tanah rawa, sementara DAS Sungai Mariat memiliki cekungan luar yang memberi tekanan besar pada konstruksi talud,” jelasnya.

Selain itu, faktor curah hujan tinggi sepanjang tahun menjadi pertimbangan utama dalam melakukan perbaikan struktur sungai agar tahan terhadap tekanan air dan pergerakan tanah.


Aktifitas Pekerja Barat bergerak cepat melakukan perbaikan pasca banjir besar yang melanda Kabupaten Sorong. Fokus utama penanganan kali ini berada di kawasan Sungai Mariat, salah satu titik yang mengalami kerusakan pada konstruksi beton talud.

 

Dalam laporan resmi yang diterbitkan di website BWS Papua Barat edisi Kamis (18/9/2025), Wempi Nauw menyebut tim lapangan telah melakukan pengumpulan dan penginputan data dampak bencana secara detail sebagai dasar penyusunan laporan tanggap darurat bersama Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Kementerian PUPR.

“Kami bersama Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan sudah meninjau langsung beberapa ruas sungai terdampak untuk mengidentifikasi permasalahan sekaligus membuat modeling penanganan darurat maupun permanen,” ungkap Wempi.

Selain pengerukan dan normalisasi, BWS Papua Barat juga menyusun rencana prioritas penanganan untuk setiap ruas sungai terdampak. Di lapangan, petugas telah menurunkan mobile pump dan pompa alkon, mengerahkan alat berat untuk membuka drainase tersumbat, serta menyiapkan material bahan banjiran guna mempercepat penanggulangan.

Bantuan darurat juga mencakup pembersihan jalur dan perbaikan konektivitas jalan yang sebelumnya terputus akibat banjir dan pergeseran tanah.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama BWS Papua Barat melakukan koordinasi intens dengan berbagai pihak, termasuk TNI–Polri, Pemerintah Daerah, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota dan Kabupaten Sorong.

Langkah sinergis ini bertujuan memastikan proses pemulihan berjalan efektif, terintegrasi, dan berkelanjutan, dengan pemantauan kondisi lapangan secara rutin.

Upaya penanganan terpadu tersebut diharapkan mampu memulihkan aktivitas masyarakat, memperkuat ketahanan infrastruktur, dan mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network