“Itu pembebasan lahan nilainya puluhan miliar rupiah. Tujuannya jelas, untuk memberdayakan orang lokal. Jadi jangan sampai kebijakan yang diambil justru menimbulkan perpecahan di masyarakat,” tegas Robert.
Selain menyoroti Kabandara DEO, Robert juga menilai pihak Lion Air perlu bersikap lebih bijak. Menurutnya, kebijakan Lion Air mendatangkan pekerja dari Makassar justru berpotensi memicu kekisruhan baru di apron bandara.
“Lion Air ini perusahaan besar, harusnya bijaksana. Jangan menambah masalah lagi. Pakai tenaga kerja lokal, soal perusahaannya mana silakan, yang penting jangan bikin konflik,” imbuhnya.
Robert mengingatkan bahwa jika terjadi masalah besar, seperti aksi pemalangan bandara, Kabandara DEO tetap akan membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah. Karena itu, ia mendesak agar komunikasi antara otoritas bandara, pemerintah daerah, dan pihak maskapai diperkuat demi menjaga kondusivitas.
“Kalau ada yang palang bandara, Kabandara pasti minta bantuan ke Wali Kota dan Gubernur. Jadi harusnya dari awal libatkan mereka, jangan berjalan sendiri,” pungkasnya.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait