Komnas HAM Investigasi Dugaan Penembakan Warga Sipil di Sorong, Keluarga Korban Tuntut Keadilan

TIM LIPUTAN INEWSSORONG.ID
Pasukan gabungan TNI dan Polri dikerahkan redam kerusuhan di jalan baru Kota Sorong beberapa waktu lalu.

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Papua memastikan akan melakukan investigasi independen terkait dugaan penembakan dan tindakan represif aparat saat kerusuhan di Kota Sorong, Papua Barat Daya, pada 27 Agustus 2025. Peristiwa ini terjadi usai aksi massa menolak pemindahan empat terdakwa kasus dugaan makar ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Ketua Komnas HAM Tanah Papua, Frits Ramandey, menegaskan kasus tersebut menjadi perhatian serius secara nasional. “Kasus ini menjadi perhatian serius sehingga kami di Komnas HAM segera turun lakukan investigasi di Kota Sorong. Saya yang akan pimpin langsung tim investigasi independen untuk mencari fakta peristiwa itu,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (3/9/2025).

Menurutnya, penembakan terhadap warga sipil dan dugaan kekerasan aparat dalam kericuhan di Sorong bukan sekadar insiden biasa, melainkan rentetan pelanggaran hak asasi manusia. “Saya mau bilang bahwa kasus di Sorong ini telah menjadi perhatian nasional, sehingga Komnas HAM segera kumpulkan bukti-bukti terkait peristiwa di sana,” imbuhnya.

Kronologi Penembakan Warga Sipil


Wali Kota Sorong dan istri saat menjenguk Maikel Welerubun, korban penembakan.

 

Dalam kerusuhan itu, seorang warga sipil bernama Maikel Welerubun (22) menjadi korban tembak. Dari keterangan istrinya, Devina Tiba, Maikel bukan bagian dari massa aksi. Saat kejadian, ia hanya hendak memastikan kondisi di sekitar Jalan Jenderal Sudirman sebelum berangkat mengojek.

“Dia hanya mau lihat keadaan di depan, tapi saat berdiri menonton kericuhan tiba-tiba kena tembakan di perut dan tangan hingga patah. Padahal suami saya tidak ikut demo,” kata Devina saat ditemui di RS Sele Be Solu, Kota Sorong.

Devina juga menuturkan adanya intimidasi dari oknum aparat berpakaian preman di rumah sakit yang meminta data pribadi keluarga korban. “Mereka keluarkan pistol dan mengancam keluarga, tapi kami tidak memberi data,” ujarnya.

Kondisi Korban dan Laporan Polisi


Pihak keluarga Maikel Welerubun, korban penembakan saat membuat laporan polisi ke Polresta Sorong Kota.

 

Mertua korban, Kristian Tiba (53), menyebut luka tembak yang dialami menantunya cukup parah. “Hasil rontgen dokter menunjukkan peluru merusak saraf lengan kiri, usus, limpa, hingga paru-paru. Ini jelas salah sasaran karena Maikel bukan bagian dari massa,” ungkapnya.

Keluarga Maikel telah melaporkan kasus ini ke Polresta Sorong Kota. “Kami minta polisi segera uji balistik untuk memastikan peluru itu milik siapa, agar ada pertanggungjawaban hukum,” tegas Jenis Ohoiner, kerabat korban.

Versi TNI: Korban Diduga Kena Gas Air Mata

Di sisi lain, TNI membantah penembakan warga sipil menggunakan peluru tajam. Danrem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono menyatakan korban kemungkinan terkena proyektil gas air mata. “Jadi itu terluka karena peluru gas air mata, bukan peluru tajam. Apalagi anggota TNI tidak dibekali gas air mata saat pengamanan,” katanya.

Totok mengungkapkan sedikitnya 150 personel TNI diturunkan untuk mengamankan kerusuhan di Jalan Jenderal Sudirman, dilengkapi senjata laras panjang dan dua Panzer Anoa.

Investigasi untuk Ungkap Fakta

Komnas HAM menegaskan investigasi independen ini ditujukan untuk mengungkap kebenaran dan memastikan adanya akuntabilitas negara. Frits Ramandey berharap penyelidikan bisa membuka tabir di balik insiden Sorong. “Investigasi ini bukan sekadar mencari siapa salah, tapi menegakkan hak asasi manusia bagi semua warga,” tuturnya.

Kasus Sorong kini menjadi sorotan nasional, mengingat dugaan salah sasaran penembakan terhadap warga sipil dan tindakan represif aparat bisa menambah daftar panjang konflik kemanusiaan di Papua Barat Daya.

 

Editor : Hanny Wijaya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network