SORONG, iNewsSorongRaya.id - Antrian BBM di sejumlah SPBU di Kota Sorong, Papua Barat, kembali terjadi. Diduga ada sejumlah sopir truk yang mencoba tab BBM untuk dijual kembali.
Dari pantauan iNews.id, Rabu (10/8/2022) pemandangan antrian ini hampir terjadi setiap hari. Kebanyakan dari antrian ini adalah mobil jenis truk yang mencari jatah BBM jenis Solar.
Tak hanya itu mobil yang mencari jatah BBM jenis petralite juga terlihat turut mengantri. Para sopir kendaraan roda empat dan roda dua kebanyakan masih berburu Petralite karena harganya yang relatif murah.
Terlihat para sopir sejak malam hari mereka sudah antri untuk mendapatkan posisi di depan untuk pengisian BBM jenis solar. Menurut salah seorang petugas keamanan di salah satu SPBU di kota Sorong, antrean BBM jenis solar ini diperuntukkan para pengendara truk untuk kegiatan proyek dan lain.
Namun ada diindikasikan ada beberapa truk yang datang berulang kali untuk pengisian BBM jenis solar. Diduga para sopir ini melakukan tab BBM diduga untuk dijual kembali.
"Kalau yang betul-betul mengisi untuk operasional mereka yah banyak. Tapi ada juga yah diduga tab BBM untuk di jual kembali. Sayangnya walaupun ditegur oleh petugas SPBU namun mereka yang diduga curang ini seolah tak menghiraukan teguran kami petugas," ucap salah seorang petugas keamanan di salah satu SPBU yang enggan namanya diberitakan, Rabu (10/8/2022).
Sementara itu menurut Yakob salah seorang petugas SPBU jatah per truk untuk BBM pihak SPBU hanya menyediakan harga Rp350.000-Rp400.000. Untuk jatah SPBU hanya disediakan 10 ton.
"Untuk truk kami batasi Rp350.000 sekali pengisian. Kalau ada truk yang mau jalan jauh, kami kasih sekali pengisian Rp400.000," kata Yakob petugas di salah satu SPBU.
Sementara itu menurut Steven salah satu pengendara kendaraan roda empat pemandangan antrean di sejumlah SPBU ini baru terlihat beberapa tahun terakhir. Steven mendapat informasi, antrean ini terjadi disebabkan banyaknya kendaraan yang melakukan tab BBM. Mereka memodifikasi tanki mobil untuk mengisi BBM jenis solar atau petralite untuk dijual kembali.
"Ada juga yang kami tahu kendaraan mobil gunakan tanki modifikasi. Kami sudah pernah tegur. Tapi susah juga. Pasti nanti muncul lagi. Harus ada pemeriksaan atau ketegasan aparat yang patroli ke SPBU dan lakukan sidak. Supaya ada tindakan tegas," katanya.
Warga pun berharap petugas segera menindak perilaku ilegal tersebut yang merugikan warga. "Harus tegas untuk kepentingan masyarakat. Termasuk tindak tegas para mafia BBM dan oknum-oknum aparat yang bermain-main dengan subsidi pemerintah," ujar Joko salah satu konsumen.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait