BREAKING NEWS ! Puluhan Pelajar di Waisai Raja Ampat Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis
WAISAI, iNewssorongraya.id— Puluhan pelajar di Kota Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, diduga mengalami keracunan massal setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (1/12/2025) sore. Sebanyak 63 orang, terdiri dari siswa SD, SMP, SMK, satu guru, dan tiga pekerja, dilarikan ke RSUD Waisai untuk mendapatkan perawatan intensif.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIT, tak lama setelah para siswa menyantap menu MBG yang disediakan Dapur 01 BGN di Waisai.
Menurut informasi awal yang dihimpun, korban terbanyak berasal dari SD dan SMP YPK di Waisai.
“Siswa paling banyak dari SD SMP YPK,” kata salah satu orang tua siswa saat diwawancarai.
Pantauan di RSUD Waisai menunjukkan para pelajar mengalami gejala yang seragam, mulai dari muntah-muntah, sakit perut, diare, hingga keringat dingin. Mereka tampak didampingi orang tua masing-masing saat mendapatkan penanganan medis.
Akibat keterbatasan ruangan di ruangan IGD RSUD Waisai, para korban ada yang di rawat di luar ruangan dan membuat suasana semakin genting.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengelola Dapur MBG belum memberikan keterangan resmi. Pemerintah Kabupaten Raja Ampat juga belum mengumumkan sikap ataupun langkah lanjutan terkait insiden ini.
Sekretaris Satgas Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Papua Barat Daya, George Yarangga, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan awal mengenai insiden keracunan massal tersebut.
“Untuk hal ini kami masih menghubungi pihak Satgas MBG Raja Ampat, namun sampai sekarang belum terhubung. Kami masih terus monitor kasus tersebut,” ujar George kepada Jurnalis iNews, Chanry Suripatty, Senin malam.
George menegaskan proses verifikasi sedang dilakukan untuk memastikan sumber keracunan dan langkah penanganan berikutnya.

Hingga pukul 19.00 WIT, seluruh korban masih berada dalam observasi intensif. Tim medis terus melakukan evaluasi sambil menunggu hasil pemeriksaan lanjutan terkait penyebab keracunan.
Sampai saat ini, belum ada konfirmasi terkait, jenis makanan yang diduga menyebabkan keracunan, ujicoba laboratorium, maupun hasil investigasi resmi dari Satgas MBG dan Pemerintah Raja Ampat.
Redaksi masih menunggu pernyataan resmi dari pihak berwenang.
Editor : Chanry Suripatty