BLUD UPTD KKP Raja Ampat Angkut 2,2 Ton Sampah Laut

RAJA AMPAT, iNewssorongraya.id — Aksi bersih laut yang digelar Badan Layanan Umum Daerah Unit Pengelolaan Teknis Daerah Kawasan Konservasi Perairan (BLUD UPTD KKP) Raja Ampat berhasil mengangkat sekitar 2,2 ton sampah laut dari perairan Selat Dampir, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, pada Jumat (3/10/2025).
Dalam kegiatan tersebut, tim BLUD UPTD KKP Raja Ampat mengangkut 58 karung sampah dengan total berat mencapai 2.260 kilogram dari wilayah perairan Pulau Manswar dan Pulau Gam. Sampah laut yang sebelumnya menumpuk di pesisir dan bawah laut kini berhasil dibersihkan, sehingga kondisi perairan kembali jernih.
Kepala BLUD UPTD KKP Raja Ampat, Syafri, S.PI, mengatakan aksi tersebut merupakan komitmen nyata menjaga kebersihan laut di destinasi wisata kelas dunia itu. Menurutnya, masalah marine debris atau sampah laut kini menjadi ancaman serius terhadap ekosistem perairan dan kelangsungan hidup biota laut.
“Sebanyak 57 karung sampah dengan bobot 2.260 kilogram atau setara dengan 2,2 ton sampah diangkat langsung oleh anggota kami dari perairan Manswar dan Pulau Gam,” ujar Syafri, Senin (6/10/2025).
Ia menegaskan, penanganan sampah laut bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi menjadi kewajiban bersama semua pihak, termasuk masyarakat lokal.
“Menjaga laut tetap bersih tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke laut harus ditingkatkan,” tegasnya.
Aksi bersih laut ini menjadi tindak lanjut dari kegiatan serupa yang sebelumnya dilakukan di beberapa titik kawasan konservasi Raja Ampat. Program ini sekaligus menjadi bagian dari upaya memberantas polusi laut yang berpotensi membunuh biota laut dan mengganggu rantai ekologi.
Salah satu staf BLUD UPTD KKP Raja Ampat menjelaskan, pengangkutan sampah laut kali ini menggunakan satu unit speedboat khusus pengangkut sampah, dibantu oleh beberapa speedboat reguler milik petugas lapangan.
Langkah tersebut diharapkan menjadi pemicu gerakan kolektif masyarakat dan pelaku wisata dalam menjaga kebersihan laut Raja Ampat agar tetap menjadi ikon pariwisata berkelanjutan dunia.
Editor : Hanny Wijaya