Jenazah Indra Guru Wardana Korban Penembakan KKB di Asmat Akhirnya Ditemukan
ASMAT, iNewssorongraya.id – Pencarian panjang atas korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Asmat akhirnya berujung duka. Jenazah Indra Guru Wardana ditemukan mengambang di aliran sungai Kampung Ulakin, Distrik Kolof Braza, Jumat (26/9/2025) pagi. Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi mengenaskan: terikat dengan mesin katinting di bagian perut dan dada.
Kapolres Asmat AKBP Wahyu Basuki, memimpin langsung operasi pencarian bersama Kabag Ops, para Kasat, Kapolsek Suator, Danramil Suator, dan lebih dari 20 personel gabungan TNI–Polri. Rombongan berangkat sekitar pukul 09.15 WIT dari Kampung Binam, Distrik Suator, menggunakan empat unit speed bermesin 85 PK.
“Penyisiran dilakukan menyusuri aliran sungai untuk mempersempit area pencarian. Sekitar pukul 10.36 WIT, jenazah korban akhirnya terlihat mengambang di dekat sebuah pohon,” ujar AKBP Wahyu dalam keterangan resmi.
Dalam rilis Polres Asmat dijelaskan, kondisi jenazah saat ditemukan cukup janggal. Tubuh Indra dalam keadaan terikat dengan mesin katinting, seolah sengaja dipasang untuk menyulitkan tim pencarian. Aparat menduga kuat cara itu merupakan modus para pelaku guna memperlambat proses evakuasi.
Begitu jenazah diangkat dari sungai, tim langsung mengevakuasi ke darat dan membawanya menuju Puskesmas Suator untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.
Kapolres Wahyu menegaskan, penemuan jenazah ini menjadi langkah krusial dalam penanganan kasus penembakan yang merenggut nyawa Indra. Ia memastikan aparat akan terus mengejar dan mengungkap identitas para pelaku.
“Langkah selanjutnya adalah pendalaman kasus serta penegakan hukum. Kami juga berkomitmen menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Asmat agar tetap kondusif,” tegas Wahyu.
Indra Guru Wardana menjadi korban penembakan brutal KKB saat melintas di wilayah Kampung Ulakin. Kasus ini sontak memicu keprihatinan luas, mengingat wilayah Asmat selama ini relatif jauh dari eskalasi kekerasan bersenjata di Papua.
Masyarakat berharap aparat segera menuntaskan penyelidikan, bukan hanya untuk memberikan keadilan bagi keluarga korban, tetapi juga demi menjamin rasa aman di daerah terpencil yang kini kembali diselimuti teror senjata api.
Editor : Chanry Suripatty