get app
inews
Aa Text
Read Next : Festival Sorai Waisai 2025: Warisan KKN UGM yang Didorong Jadi Event Resmi Daerah

Bupati Raja Ampat Tegas: Hentikan Penyelundupan Satwa Endemik, Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci

Senin, 25 Agustus 2025 | 05:26 WIB
header img
Tim Gakum BBKSDA Papua Barat Daya usai menggagalkan penyeludupan satwa endemik Papua. [FOTO : HUMAS BBKSDA]

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Kasus penyelundupan satwa endemik kembali mengguncang Raja Ampat. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat Daya belum lama ini  berhasil menggagalkan perdagangan ilegal 24 satwa khas Papua di Pelabuhan Sorong, Jumat (22/8/2025). Menanggapi hal itu, Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, menegaskan bahwa perlindungan kekayaan hayati tidak bisa ditawar-tawar.

“Satwa endemik Raja Ampat adalah kekayaan bangsa yang tidak ternilai. Penyelundupan harus dihentikan dengan cara yang nekat, tegas, dan melibatkan semua pihak. Kolaborasi lintas sektor harus ditingkatkan,” tegas Bupati Orideko di Sorong, Minggu (24/8/2025).

Penyelundupan Ancam Pariwisata Dunia


Tim Gakum BBKSDA Papua Barat Daya usai menggagalkan penyeludupan satwa endemik Papua. [FOTO : HUMAS BBKSDA]

 

Orideko menilai, aksi penyelundupan satwa liar bukan hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengancam citra pariwisata Raja Ampat di mata dunia. Menurutnya, keberadaan satwa endemik menjadi bagian dari identitas daerah yang tidak tergantikan.

“Kalau satwa kita habis karena dijual ke luar, maka kita kehilangan identitas. Raja Ampat tidak hanya terkenal karena lautnya, tapi juga satwa endemiknya yang unik dan tidak ada duanya di dunia,” ujarnya menambahkan.

BBKSDA Gagalkan Perdagangan Ilegal


Tim Gakum BBKSDA Papua Barat Daya usai menggagalkan penyeludupan satwa endemik Papua. [FOTO : HUMAS BBKSDA]

 

Kepala BBKSDA Papua Barat Daya, Genman Suhefti Hasibuan, mengungkapkan bahwa penggagalan upaya penyelundupan terjadi saat KM Gunung Dempo bersandar di Pelabuhan Sorong.

“Selama bongkar muat berlangsung, petugas mendapati barang mencurigakan yang ternyata berisi satwa endemik Papua. Dari hasil pemeriksaan, ada 12 ekor Cenderawasih Merah, enam Cenderawasih Botak, dua Kasuari, satu Kakatua Raja, satu Kakatua Putih, satu Cicak Ruwo, dan satu Ular Sanca,” jelasnya, Sabtu (23/8/2025).

Genman menambahkan, sebagian besar satwa yang diamankan merupakan endemik Raja Ampat. Pihaknya merasa prihatin jika kekayaan hayati Papua terus diambil secara ilegal. Hingga kini, buruh bagasi yang membawa barang tersebut beserta Anak Buah Kapal (ABK) masih dalam pemeriksaan.

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci


Tim Gakum BBKSDA Papua Barat Daya usai menggagalkan penyeludupan satwa endemik Papua. [FOTO : HUMAS BBKSDA]

 

Bupati Orideko menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, BBKSDA, aparat keamanan, komunitas adat, dan masyarakat pesisir dalam mencegah kasus serupa terulang.

“Tanpa kolaborasi lintas sektor, mustahil kita bisa menjaga Raja Ampat dari tangan-tangan yang merusak,” tegasnya.

Dengan ketegasan ini, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat berharap komitmen bersama dapat memperkuat benteng perlindungan satwa endemik sekaligus menjaga keberlanjutan pariwisata kelas dunia yang menjadi kebanggaan Indonesia.

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut