Longsor Terjang Tiga Rumah di Sorong, Empat Warga Luka Termasuk Satu Balita

SORONG, iNewssorongraya.id – Bencana tanah longsor kembali melanda Kota Sorong, Papua Barat Daya. Kali ini, tiga rumah warga di Kompleks Kelapa Dua, Kelurahan Malamso, Distrik Malaisimsa rusak berat diterjang longsor pada Senin malam, 4 Agustus 2025. Akibat insiden itu, empat orang mengalami luka-luka, termasuk seorang balita berusia satu tahun.
Peristiwa mengerikan ini bermula dari hujan deras yang mengguyur wilayah Sorong sejak pukul 15.30 WIT. Intensitas hujan yang tinggi memicu pergeseran tanah di Jalan F. Kalasuat, yang akhirnya longsor pada pukul 23.00 WIT.
“Saya mendengar suara gemuruh seperti gempa bumi, lalu langsung lari keluar rumah. Ternyata tanah dan pohon-pohon sudah bergerak dan menimpa rumah-rumah kami,” ujar salah satu saksi mata, yang merupakan tetangga korban, Selasa (5/8/2025).
Rumah milik Agustinus Mengge dan Karel Manutune menjadi sasaran utama longsoran tanah dan pepohonan besar. Para penghuni rumah beruntung berhasil menyelamatkan diri sebelum bangunan mereka rusak berat.
Empat korban yang terluka dalam insiden ini adalah:
Setelah kejadian, sekitar pukul 23.30 WIT, pemilik rumah, Karel Manutune, segera melapor ke pihak PLN agar aliran listrik di lokasi diputus demi menghindari risiko korsleting. Keesokan harinya, tim gabungan dari Babinsa Koramil 1802-01/Sorong Kota dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan peninjauan lokasi.
Namun, ironisnya, hingga Selasa siang, belum ada langkah konkret dari pemerintah daerah untuk mengevakuasi material longsor atau melakukan pembersihan. Kondisi ini menimbulkan keresahan warga, terutama karena masih ada tanah menggantung dan pohon besar yang rawan longsor susulan.
“Kalau hujan deras turun lagi, bisa jadi longsor susulan terjadi. Pemerintah harus cepat tanggap. Ini sudah membahayakan,” tegas warga setempat kepada tim monitoring.
Hingga berita ini diturunkan, tiga rumah terkonfirmasi rusak berat, sementara warga terdampak mulai mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Situasi darurat ini memerlukan respon cepat dari Pemerintah Kota Sorong, termasuk mitigasi risiko dan penanganan korban serta pembersihan lokasi.
Peringatan Dini: Sorong Rentan Longsor Akibat Curah Hujan Tinggi
Bencana ini menjadi alarm serius bagi Pemerintah Daerah untuk segera melakukan penanganan darurat, termasuk pemasangan peringatan dini dan relokasi warga di daerah rawan longsor. Sorong merupakan daerah dengan curah hujan tinggi dan kontur tanah yang labil, terutama di kawasan pemukiman padat penduduk di lereng perbukitan.
“Bencana ini terjadi karena hujan deras. Tapi pemerintah harus bertanggung jawab untuk mitigasi agar tidak ada korban jiwa ke depan,” kata salah satu relawan BPBD.
Editor : Chanry Suripatty