get app
inews
Aa Text
Read Next : Jawaban Bijak Bupati Raja Ampat Soal Desakan Gubernur PBD untuk Istirahatkan Direktur RSUD

Gubernur Murka! Minta Direktur RSUD Raja Ampat Dicopot, Ini Alasannya

Jum'at, 14 Maret 2025 | 01:02 WIB
header img
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu saat memimpin Musrembang Tingkat Provinsi.

 

Waisai, iNewssorongraya.id – Polemik kepemimpinan di RSUD Raja Ampat semakin memanas setelah Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, meminta Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, untuk menonaktifkan Direktur RSUD Raja Ampat, Meidi L. Maspaitela, dari jabatannya. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Gubernur dalam Rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Tingkat Provinsi dengan sejumlah alasan terkait kepemimpinan Direktur yang dinilai arogan dan tidak mendukung pelayanan kesehatan yang optimal.

Gubernur Elisa Kambu menyatakan bahwa dirinya telah beberapa kali berkunjung ke Raja Ampat dan menerima banyak keluhan dari tenaga medis di RSUD tersebut. Ia menyoroti kebijakan Direktur yang dianggap sewenang-wenang dalam memberhentikan tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis. “Saya sudah tiga kali ke Raja Ampat dan setiap kali saya datang, selalu ada tenaga medis dari rumah sakit yang mengeluhkan kepemimpinan Ibu Direktur. Dia arogan, memecat orang sembarangan, termasuk dokter spesialis. Ini berdampak pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” tegasnya.

Elisa Kambu juga menegaskan bahwa jika RSUD Raja Ampat berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi, maka ia sudah mengambil langkah untuk mengganti pimpinan rumah sakit tersebut. Namun, karena RSUD tersebut berada di bawah pemerintah kabupaten, ia hanya bisa memberikan rekomendasi kepada Bupati Raja Ampat untuk menonaktifkan Direktur. “Saya hanya menyampaikan agar publik juga mendengar, karena saya sudah sering mendapatkan laporan serupa. Jangan sampai saya kembali ke sini dan masalah ini masih ada,” ujarnya.

Menanggapi permintaan Gubernur, Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, menyatakan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu melakukan evaluasi menyeluruh sebelum mengambil keputusan. Ia memastikan akan mendengar langsung penjelasan dari Direktur RSUD beserta stafnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih objektif terkait permasalahan ini. “Kami sudah memanggil staf dan Direktur rumah sakit. Hari ini juga kami akan melakukan pertemuan tatap muka untuk meminta penjelasan. Kami tidak bisa menilai hanya dari satu sisi, tetapi harus dikaji kembali secara menyeluruh,” ujar Orideko dalam wawancara Podcast RRI Sorong pada Kamis (13/3/2025).

Bupati menambahkan bahwa evaluasi ini penting mengingat permasalahan di RSUD Raja Ampat bukan hal baru dan telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Ia menegaskan bahwa rumah sakit harus menjadi tempat yang nyaman baik bagi pasien maupun tenaga medisnya, sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik. “Dalam sebuah rumah sakit tidak boleh ada pro dan kontra yang berlarut-larut. Lingkungan kerja yang nyaman sangat berpengaruh pada pelayanan kepada masyarakat. Kami akan mencari solusi terbaik demi kemajuan pelayanan kesehatan di Raja Ampat,” tambahnya.

Dengan adanya pernyataan tegas dari Gubernur dan langkah evaluasi yang diambil oleh Bupati, masyarakat kini menanti bagaimana keputusan akhir terkait kepemimpinan di RSUD Raja Ampat. Apakah Direktur RSUD akan benar-benar dinonaktifkan atau tetap dipertahankan dengan perbaikan manajemen, masih menjadi pertanyaan yang menunggu jawaban dari pemerintah daerah Raja Ampat.

 

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut