JAYAPURA, iNewsSorong.id – Insiden kecelakaan kapal pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) yaitu Kapal SPOB Sinar Bintuni milik PT Teluk Sinar Bintuni yang ditabrak oleh Kapal Perintis KM El 03 di Distrik Seget, wilayah perairan Sorong pada Sabtu 12 Agustus 2023 lalu dan menyebabkan Kapal SPOB Sinar Bintuni karam mendapat perhatian serius pihak PT. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.
Dalam rilis pers yang diterima Redaksi iNewsSorong.id, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menuturkan bahwa kasus yang terjadi pada pukul 02.30 WIT. Kapal itu tercatat membawa muatan BBM yang akan di supply ke SPBU Kompak Teluk Bintuni.
“Sedianya akan dilakukan penyaluran ke SPBU Kompak Teluk Bintuni,” Edi mengawali.
Sementara itu, Edi menegaskan tidak terdapat korban jiwa dalam insiden yang terjadi.
“Alhamdulillah berdasarkan laporan yang kita terima tidak terdapat korban jiwa dalam insiden ini, namun tetap kami lakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan semuanya agar lebih jelas,” ujarnya.
Selanjutnya, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui tim yang ada di lokasi kejadian sedang melakukan pengecekan apakah terdapat tumpahan minyak disekitar lokasi.
“Saat ini tim kami yang berada di lokasi kejadian sedang melakukan cross check apakah terdapat tumpahan minyak atau tidak, agar kami bisa melakukan tindakan selanjutnya jika benar terdapat tumpahan minyak disekitar lokasi,” ujar Edi.
Dan upaya selanjutnya yang dilakukan Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku agar supply BBM tetap berjalan dengan lancar adalah dengan menyiapkan kapal pengganti supply BBM ke SPBU Kompak di Teluk Bintuni.
“Saat ini kami menyiapkan kapal pengganti untuk tetap menyalurkan BBM ke titik tujuan sehingga distribusi BBM tetap berjalan,” terang Edi.
Edi menambahkan, stok BBM untuk masyarakat dalam kondisi aman dengan rata-rata ketahanan stok bertahan hingga 12 hari kedepan. Pertamina juga menjamin kelancaran pendistribusian BBM kepada masyarakat di wilayah tersebut.
“Kami harapkan masyaratkan untuk tetap tenang karena ketahanan stok masih dalam taraf aman yaitu hingga 12 hari kedepan, jadi tidak perlu khawatir,” tandas Edi.
Edi menekankan perlunya mengutamakan dan menyerukan pentingnya aspek keselamatan dalam seluruh kegiatan operasional baik untuk kru kapal dan juga memastikan muatan BBM dalam kondisi aman.
“Disini perlunya mengutamakan keselamatan dan pengamanan lebih lanjut terkait kondisi operasional ini agar penyaluran yang terjadi tetap berjalan dengan lancar dan dalam kondisi aman,” Edi menegaskan.
Edi memastikan bahwa penyaluran yang dilakukan tetap berjalan hingga sampai ke titik penyaluran BBM. “Kami sebagai garda terdepan dalam penyaluran BBM selalu berupaya optimal untuk memastikan bahwa penyaluran ini berjalan sampai dapat dinikmati oleh masyarakat khususnya yang ada di wilayah Papua-Maluku,” tandas Edi.
Saat ini Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk keperluan identifikasi secara keseluruhan.
Editor : Sayied Syech Boften