JAYAPURA, iNewsSorong.id – Warga Papua dan Papua Barat sangat beruntung bisa menikmati fenomena gerhana bulan total tahun 2022 kali ini. Pasalnya fenomena alam tersebut tidak bisa dinikmati oleh semua warga di Indonesia.
Gerhana Bulan Total kali ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di tahun ini. Sebelumnya, Gerhana Bulan Total pertama di tahun ini terjadi pada 15-16 Mei 2022.
Selain itu, Gerhana Bulan Total kali ini akan menjadi yang terakhir dalam tiga tahun ke depan. Pasalnya, fenomena Gerhana Bulan Total baru akan terjadi lagi pada tahun 2025 mendatang.
Keunikan dan keindahan fenomena gerhana bulan total kali ini tak dilewatkan oleh sebagian warga Jayapura. Tak hanya menikmati keindahan fenomena gerhana bulan total, warga juga mengabdikan momen langka itu dengan memotret gerhana bulan tersebut untuk dokumentasi pribadi mereka.
Potret gerhana bulan total yang diabadikan warga kota Jayapura , Selasa (8/11/2022). (FOTO: iNewsSorong.id / HO - Dokumentasi Pribadi Toshi Maidepa)
Bahkan untuk melihat gerhana bulan total sebagian warga Jayapura, sejak sore hari tadi sebagian warga telah menanti di depan pos pengamatan BBMKG kota Jayapura yang berada di depan kantor gubernur Provinsi Papua, Dok Dua Kota Jayapura.
Ada juga warga yang memilih melihat gerhana bulan total dan mengabadikannya dari kediaman masing-masing dengan menggunakan camera professional untuk dokumentasi pribadi.
Potret gerhana bulan total yang diabadikan warga kota Jayapura , Selasa (8/11/2022). (FOTO: iNewsSorong.id / HO - Dokumentasi Pribadi Toshi Maidepa)
Toshi Maidepa misalnya, warga kelurahan Angkasapura, Distrik Jayapura Utara mengaku sejak pukul 20.00 WIT dirinya sudah memotret gerhana bulan total tersebut. Dimana proses pengambilan gambar dilakukan di kediamannya.
" Foto tadi dari jam 20.00 WIT, saat puncak gerhana bulan sampai jam 22.00 WIT saat terbuka kembali. Lokasi pengambilan foto dilakukan di rumah," ungkap pria yang mempunyai hobby photography ini.
Potret gerhana bulan total yang diabadikan warga kota Jayapura , Selasa (8/11/2022). (FOTO: iNewsSorong.id / HO - Dokumentasi Pribadi Toshi Maidepa)
Toshi mengatakan untuk memotret momen langka ini, dirinya menggunakan sejumlah peralatan photography profesional untuk mendapatkan hasil gambar foto yang terbaik.
" Gear yang saya gunakan saat memotret gerhana bulan total tadi, ada camera Nikon D750, lensa AF-S Nikkor 70-300mm ED dan lensa polar mirror lens 500mm 1:6.3 DX dan menggunakan tripod," ungkap Toshi.
Potret gerhana bulan total yang diabadikan warga kota Jayapura , Selasa (8/11/2022). (FOTO: iNewsSorong.id / HO - Dokumentasi Pribadi Toshi Maidepa)
Toshi mengaku kagum dan terpesona saat melihat dan mengabadikan fenomena alam yang beruntung hanya dapat dilihat oleh warga di Papua dan Papua Barat tersebut. Foto-foto ini menurut Toshi diperuntukkan sebagai dokumentasi pribadinya.
" kagum dan terpesona melihat fenomena Alam yang jarang terjadi atau unik. Yah kepentinganya sekedar hobby untuk mengabadikan moment dan dokumentasi pribadi," pungkasnya.
Potret gerhana bulan total yang diabadikan warga kota Jayapura , Selasa (8/11/2022). (FOTO: iNewsSorong.id / HO - Dokumentasi Pribadi Toshi Maidepa)
Sementara itu, Koordinator Bidang Observasi BMKG Wilayah V Jayapura, Danang Pamuji di Jayapura, Selasa (8/11/2022) malam mengatakan, fenomena gerhana bulan total tahun 2022 yang terjadi hari ini berada dalam 7 fase. Dan hal ini hanya dapat dilihat secara utuh pada wilayah Papua dan Papua Barat.
“Jadi total ada 7 fase gerhana bulan total dan tidak semua orang di Indonesia bisa menikmati seperti di Papua, karena yang terbaik itu hanya bisa di lihat dari Papua dan Papua Barat,” ungkap Danang Pamuji, Koordinator Bidang Observasi BBMKG Wilayah V Jayapura, Selasa (8/11/2022) malam.
Potret gerhana bulan total yang diabadikan warga kota Jayapura , Selasa (8/11/2022). (FOTO: iNewsSorong.id / HO - Dokumentasi Pribadi Toshi Maidepa)
Dijelaskan Danang, dari tujuh fase tersebut hanya Papua dan Papua barat yang bisa menikmati fase kedua,
” Istilahnya itu fase U1 atau fase kedua. Fase ini tak bisa di nikmati oleh daerah lain di Indonesia, hanya bisa di Papua dan Papua Barat,” ujar Danang.
Sementara untuk fase lainnya ada beberapa daerah yang bisa lihat ada juga yang tak bisa, namun di Papua enam dari tujuh fase gerhana bulan total ini bisa di nikmati.
” Kalau fase P1 atau fase gerhana mulai ( fase pertama) semua daerah di Indonesia tidak bisa lihat, nanti di fase kedua hanya Papua dan Papua Barat yang bisa amati, sementara untuk fase ketiga hingga fase ke tujuh yaitu fase gerhana mulai bisa diamati dari daerah Kalimantan, Bali, NTB, NTT, seluruh wilayah Sulawesi, Sementara untuk fase puncaknya bisa di amati oleh seluruh daerah kecuali, Banda Aceh, Medan, Padang dan Bengkulu,” jelas Danang.
Fase Waktu Kejadian Gerhana Bulan Total di Papua di mulai pada pukul 17.00.30 WIT (fase pertama) dilanjutkan dengan fase kedua pada pukul 18.08.59 WIT. Fase ketiga atau Gerhana total mulai 19.16.19 WIT dan Puncaknya pada pukul 19.59.11 WIT.
“Gerhana total di Papua akan berakhir pada pukul 20.42.03 WIT, dilanjutkan gerhana sebagian pada pukul 21.49.22 WIT dan gerhana berakhir pada pukul 22.47.43 WIT,” jelas Danang.
Peneliti Pusat Riset Antariksa ORPA BRIN Andi Pangerang mengungkapkan bahwa fenomena gerhana Bulan total ini terjadi selama hampir 1,5 jam dengan durasi umbra lebih lama.
"Gerhana Bulan total kali ini terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama 3 jam 39 menit 50 detik," ujarnya, dikutip dari laman LAPAN.
Awal penumbra menurut Andi akan terjadi mulai pukul 15.02 WIB dan akhir penumbra terjadi pada pukul 20.56 WIB.
Sementara itu, puncak fenomena gerhana Bulan total di mana Bulan akan terlihat berwarna merah akan berlangsung pada pukul 18.00 WIB.
Lebar gerhana Bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.
Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).
Editor : Chanry Suripatty