JAYAPURA, iNewsSorong.id - Lama tak muncul ke publik setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), Gubernur Papua Lukas Enembe kembali muncul dan menyampaikan sejumlah pernyataan mengejutkan. Walau dalam kondisi sakit Politisi Partai Demokrat itu menceritakan secara gamblang sebab akibat dari penetapan dirinya sebagai tersangka.
Seperti dilansir Jubi Online, Lukas Enembe berkisah tentang kasus yang sedang dihadapinya. Ia mengatakan tidak terkejut dengan penetapan statusnya sebagai tersangka. Karena ini bukan pertama kalinya ia menghadapi upaya-upaya mengkriminalisasi dirinya. Ia menyebut apa yang dihadapinya ini sebagai kriminalisasi bermotif politis.
“Motifnya politis. Mereka ingin menyingkirkan saya dari jabatan gubernur. Mereka ingin jatuhkan Demokrat di Papua. Mereka beranggapan, selama saya masih menjadi gubernur, mereka sulit mengalahkan Partai Demokrat di Papua. Ini Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) yang ingin menyingkirkan Partai Demokrat di Papua.,” ungkap Enembe seperti dikutip dari media Jubi Online.
Saat ini memang Lukas Enembe kembali menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Papua untuk periode kepengurusan 2022 -2027.
Keinginan PDIP untuk menyingkirkan dirinya ini, menurutnya dijalankan oleh jenderal-jenderal purnawirawan polisi. Enembe menyebutkan nama TK, BG dan PW sebagai orang-orang dibalik apa yang dihadapinya saat ini.
“Tahun 2017 mereka (TK dan BG) membawa saya lalu meminta saya menerima PW sebagai pasangan saya untuk maju sebagai gubernur Papua. Saya menolak karena saya sudah memutuskan maju bersama Clemen Tinal almarhum,” jelas Enembe.
Lalu, menurut Lukas Enembe, hal yang sama terjadi lagi pada tahun 2021. Bedanya, tahun 2021 ini TK datang seorang Menteri untuk mengajukan nama PW sebagai pengganti almarhum Clemen Tinal yang meninggal dunia. Saat itu, Enembe mengatakan dirinya menanggapi pengajuan nama tersebut dengan mengatakan keputusan berkaitan dengan calon pengganti alrmahum Clemen Tinal sebagai wakil gubernur sudah diserahkan kepada koalisi partai pendukung Lukas Enembe dan Clemen Tinal saat maju sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur.
" Jadi apa yang saya hadapi saat ini saya sebut sebagai kriminalisasi karena sudah ada upaya-upaya sebelumnya untuk mengkriminalisasi saya oleh orang-orang yang sama untuk kepentingan PDIP,” ujar Enembe.
Editor : Chanry Suripatty