JAYAPURA, iNewsSorong.id - Ribuan personel aparat gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan aksi demonstrasi pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe yang diinsiasi oleh Koalisi Rakyat Papua ( KRP ) yang berpusat di titik nol kilometer Taman Imbi, Pusat Kota Jayapura, Papua, Selasa (20/9/2022).
Ribuan personel TNI/Polri itu mengamankan sejumlah kawasan yang menjadi titik kumpul para pendemo yang nantinya akan bertemu di Taman Imbi yang berada di pusat kota.
Aparat kepolisian melakukan penyekatan di sejumlah titik jalan guna mencegah penumpukan massa.
Pantauan iNewsSorong.id terlihat massa memulai aksinya sejak pukul 09.00 WIT. Massa bergerak dari beberapa titik di wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura, di antaranya daerah Sentani, daerah Expo Waena, Abepura, Angkasa dan daerah Yapis.
Massa menuju Taman Imbi kota Jayapura dengan longmars dimana dalam perjalanan massa terus meneriakkan dukungan mereka terhadap Lukas Enembe Gubernur Papua yang dianggap sebagai Pemimpin Besar Rakyat Papua.
Polisi juga terlihat menyekat beberapa titik jalan diantaranya daerah batas kota Jayapura, di daerah Expo Waena dan Daerah Yapis Dok V.
Tak hanya itu, pengaman aksi demonstrasi pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe ini juga selain mengerahkan aparat bersenjata lengkap, disiagakan pula kendaraan antihuru-hara di lokasi penyekatan, aparat juga nampak bersiaga.
Dalam aksinya di Taman Imbi Kota Jayapura, massa aksi yang mengatasnamakan diri Koalisi Rakyat Papua (KRP) Save LE berorasi menyampaikan aspirasi meminta keadilan atas penetapan tersangka Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberntasan Korupsi (KPK).
Selain berorasi mereka juga membawa sejumlah pamflet bertuliskan kalimat dukungan kepada Lukas Enembe yang mereka sebut dikriminalisasi oleh KPK.
Mereka berharap pihak KPK tidak melakukan langkah - langkah tak terpuji dalam melakukan proses hukum terhadap Lukas Enembe.
Setelah beberapa jam melakukan aksi demonstrasi massa pendukung Lukas Enembe akhirnya membubarkan diri dengan tertib dimana massa mengakhiri kegiatannya dengan menggelar doa bersama.
Editor : Chanry Suripatty