10 Ribu Pengunjung Dipastikan Hadir di Festival Bahari & Gemarikan 2025 di Pantai WTC Raja Ampat

WAISAI, iNewssorongraya.id — Dalam tempo kurang dari 24 jam, Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) siap menjadi panggung gemilang bagi Festival Pesona Raja Ampat 2025 dan Festival Gemarikan Raja Ampat yang akan digelar secara bersamaan mulai 18–21 Oktober 2025. Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menargetkan sekitar 10 ribu orang — wisatawan domestik maupun mancanegara — bakal hadir memeriahkan kegiatan ini.

Pantauan Jurnalis iNewsTV, Chanry Suripatty di lapangan menunjukkan bahwa persiapan sudah mencapai sekitar 95 persen. Gapura megah bergaya ornamen laut telah menjulang di pintu masuk Pantai WTC, sedangkan jalan menuju panggung utama dirias dengan warna-warni khas budaya lokal. Tenda-tenda UMKM sudah terpasang rapi di kedua sisi area acara, siap menampung produk lokal hingga kuliner khas Raja Ampat.

Puluhan pelajar dari tingkat SD hingga SLTA aktif berlatih tarian adat Papua, sementara untuk Festival Gemarikan telah disiapkan fasilitas bakar ikan terbesar yang menjadi simbol kampanye konsumsi ikan. Kepala Dinas Perikanan, Joseph Mirino, memastikan kesiapan agenda Gemarikan dan menyebut bahwa “semua sudah siap, tinggal menunggu hari H,”ungkap Joseph Mirino. Rencananya, Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, akan hadir untuk membuka festival tersebut secara resmi didampingi Wakil Gubernur dan Forkompinda Papua Barat Daya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Ellen Risamasu, menyatakan bahwa seluruh persiapan telah rampung, gapura, umbul-umbul, hingga stand pameran sudah siap 100 persen.

" Semua sudah rampung, dan besok akan digelar dua even besar tersebut,"ungkap Ellen usai peninjauan persiapan Festival di Pantai WTC, Jumat [17/10/2025. 

Konsep penggabungan kedua festival ini menjadi titik inovatif yang mengangkat dua sektor sekaligus: pariwisata bahari dan kampanye gizi nasional melalui konsumsi ikan. Dengan menyatukan Festival Pesona Raja Ampat dan Gemarikan, panitia berharap dapat menjangkau publik yang lebih luas dalam satu even berskala nasional.

Dalam jadwalnya, beragam lomba telah dipersiapkan, antara lain:

• Lomba perahu hias
• Lomba tari kreasi
• Lomba fashion show berbahan daur ulang sampah
• Lomba “Goyang Gemar Ikan”
• Lomba memancing
• Lomba cerdas cermat
• Lomba mewarnai bagi siswa TK dan SD

Di arena pembukaan, disiapkan atraksi bakar ikan yang jumlahnya mencapai lebih dari 3 ton. Seni budaya pun tak ketinggalan — tarian kolosal, tari lalayon, gale-gale, hingga pertunjukan suling tambur diperkirakan menjadi suguhan memukau bagi pengunjung.

Ellen Risamasu menyatakan, perhelatan ini juga akan diisi dengan berbagai lomba, pameran produk UMKM, dan panggung hiburan.

Pemerintah daerah menegaskan bahwa festival kali ini bukan sekadar hiburan, tapi momentum strategis memperkuat citra Raja Ampat sebagai destinasi bahari sekaligus pusat kampanye konsumsi ikan.

Festival ini juga diharapkan menjadi kalender tetap untuk promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Raja Ampat, yang tarikannya lebih dari sekadar keindahan alam, tetapi berupa kolaborasi budaya, kuliner, dan kampanye kesehatan masyarakat.

Menarik ribuan wisatawan bukan tanpa tantangan. Aspek logistik, pengamanan, transportasi laut—daratan ke pulau-pulau sekitarnya—semuanya harus berjalan mulus agar pengalaman pengunjung tetap positif. Namun, jika sukses, Raja Ampat akan kian diperhitungkan sebagai destinasi yang inovatif dan berkelanjutan di Indonesia Timur.

Dengan presidensi Presiden atas program Indonesia Maritim dan program Kampung Nelayan Merah Putih, Raja Ampat berpeluang menjadi proyek percontohan sinergi pariwisata — budaya — kelautan.

Saat pagi menjelang 18 Oktober 2025 besok, Pantai WTC sudah siap menyambut gelora festival besar. Jika nuansanya stabil dan berjalan sukses, momentum ini dapat menjadi batu loncatan agar Raja Ampat makin dikenal luas — tidak hanya sebagai surga bawah laut, tetapi sebagai laboratorium inovasi pariwisata laut yang menyatu dengan budaya lokal dan kampanye kesehatan nasional.

Editor : Hanny Wijaya