“Ini adalah salah satu bentuk infiltrasi mereka terhadap sumber pendanaan negara. Dan itu menjadi perhatian serius kami dalam rangka menjaga stabilitas keamanan Papua,” tegasnya.
Selain aliran dana, aparat juga menyoroti jalur penyelundupan senjata yang kian kompleks. Faizal mengungkapkan bahwa senjata yang digunakan kelompok separatis berasal dari dalam dan luar negeri. Sumber eksternal utama berasal dari Papua Nugini dan Filipina.
“Kami bahkan pernah mengirim pasukan hingga ke Sulawesi Utara untuk membongkar pintu masuk penyelundupan dari Filipina,” ungkap Faizal.
Dalam sebuah operasi besar pada Maret 2025 lalu, Satgas Damai Cartenz bersama Polda Papua berhasil menangkap mantan prajurit TNI bernama Yuni Enumbi (YE) di wilayah Jawa, yang diduga menjadi pemasok senjata bagi OPM. Dalam penangkapan itu, polisi menyita 12 pucuk sen-jata api dan lebih dari 4.000 butir amunisi.
Tak hanya itu, aparat juga mengamankan anggota Polri, Bripda LO, yang diduga menjadi bagian dari jaringan penyelundupan tersebut. Kepala Polres Lanny Jaya, Komisaris Polisi Nursalam Saka, mengonfirmasi keterlibatan LO yang merupakan bawahan barunya. “Yang bersangkutan sudah ditangani oleh Reskrimum di Polda,” jelas Nursalam.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait