JAYAPURA, iNewssorongraya.id – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua nomor urut 02, Mathius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, menyampaikan pidato kemenangan usai unggul dalam Quick Qount Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua yang digelar Rabu, 6 Agustus 2025. Pidato ini disampaikan di hadapan ribuan pendukung yang memadati halaman posko Koalisi Papua Cerah di Jayapura, Kamis (7/8/2025) malam.
Dalam pidatonya, Mathius mengawali dengan ucapan syukur dan terima kasih kepada seluruh rakyat Papua yang telah berpartisipasi secara damai dan bertanggung jawab dalam proses demokrasi yang disebutnya sebagai “sejarah baru untuk Papua.”
“Salam sejahtera untuk kita semua. Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena melalui pemilihan ulang ini, rakyat Provinsi Papua telah memberikan restu dan mandat kepada kami untuk memimpin menuju masa depan yang penuh harapan,” ujar Mathius dengan suara lantang yang disambut sorakan pendukungnya.
Mathius menegaskan bahwa kemenangan pasangan Mari-Yo bukanlah milik dua sosok semata, melainkan hasil perjuangan kolektif seluruh elemen masyarakat Papua dari berbagai latar belakang.
“Kemenangan ini bukan semata-mata kemenangan kami berdua, tetapi kemenangan seluruh rakyat Papua. Dari pesisir hingga pegunungan, dari kampung hingga kota — inilah suara perubahan. Suara harapan. Suara yang menolak ketakutan, dan memilih keberanian,” tegasnya.
Koalisi Papua Cerah, yang mengusung pasangan ini, terdiri dari 16 partai politik. Kemenangan mereka dalam quick count internal menjadi sinyal kuat arah baru kepemimpinan Papua yang dinilai lebih inklusif, transparan, dan kolaboratif.
Tak lupa, Mathius juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang turut menjaga proses demokrasi berjalan damai dan aman, termasuk KPU Papua, Bawaslu, aparat TNI-Polri, tokoh agama, tokoh adat, serta kelompok masyarakat sipil.
“Malam ini, tidak ada lagi ‘01’ atau ‘02’. Yang ada hanyalah pemimpin rakyat Papua. Kami mengajak semua pihak, termasuk saudara-saudara kami yang berbeda pilihan, untuk bergandengan tangan. Mari kita tinggalkan pertikaian dan rajut kembali persaudaraan,” ajaknya.
Dalam komitmennya, pasangan Mari-Yo menyatakan akan bekerja untuk mewujudkan Papua yang adil, terbuka, dan penuh kasih. Mereka menegaskan bahwa suara rakyat akan menjadi kompas utama dalam setiap kebijakan.
Mathius juga menyampaikan visi jangka panjang untuk mendorong kontribusi Papua dalam pencapaian Indonesia Emas 2045, dengan tetap memprioritaskan nilai-nilai adat, budaya, dan kearifan lokal.
Di akhir pidatonya, Mathius mengingatkan seluruh pendukung untuk tetap tenang dan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua, meski hasil hitung cepat telah menunjukkan keunggulan mereka.
“Kami akan buktikan dengan kerja nyata, bukan sekadar janji. Terima kasih untuk kepercayaan dan doa dari seluruh rakyat Papua. Tuhan memberkati kita semua,” pungkasnya.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait