get app
inews
Aa Text
Read Next : Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu Sampaikan Empat Isu Strategis di Papua Barat Daya ke Menko AHY

Momen Inspiratif di Hari Otsus ke-24: Mahasiswi Asal Suku Moi Curi Perhatian dan Ungkap Pesan Budaya

Jum'at, 21 November 2025 | 13:22 WIB
header img
Gubernur PBD, Elisa Kambu didampingi Wagub, Ahmad Nausarau saat memberikan hadiah bagi Yakomina Yeslin Samolo, mahasiswi semester V Saint Paul Sorong yang menjadi satu-satunya tamu undangan yang meraih penghargaan Busana Adat Papua Terbaik pada HUT Otsus.

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id — Upacara puncak peringatan ke-24 Hari Otonomi Khusus (Otsus) di tanah Papua menghadirkan nuansa berbeda di halaman Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Jumat (21/11/2025).

Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menggelar pengibaran bendera merah putih dengan sentuhan adat khas Papua yang semakin mempertegas identitas dan kebanggaan masyarakat Papua dalam memasuki era baru otonomi khusus.


Gubernur PBD Elisa Kambu didampingi istri tercinta, Ny. Orpa Susana Kambu yang tampil Anggun dengan mengenakan busana khas Maybrat dengan Mahkota Bulu Cenderawasih. [FOTO : iNewssorongraya.id-CHAN]

Pada peringatan tahun ini, perhatian publik tersita pada tampilan Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, yang mengenakan busana adat Suku Maybrat saat bertindak sebagai Inspektur Upacara. Sementara unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, dan Aparatur Sipil Negara tampil seragam dengan busana adat dari berbagai suku di tanah Papua.

Elisa didampingi istri tercinta, Ny. Orpa Susana Kambu yang tampil Anggun dengan mengenakan busana khas Maybrat dengan Mahkota Bulu Cenderawasih. Keduanya melepaskan senyum khas kepada hadirin dan peserta upacara usai pelaksanaan Upacara HUT Otsus

Di antara seluruh tamu undangan, sosok yang paling menarik perhatian adalah Yakomina Yeslin Samolo, mahasiswi semester lima Saint Paul Sorong. Berbalut pakaian adat Suku Moi, ia tampil mencolok dan berhasil menjadi satu-satunya tamu undangan yang meraih penghargaan Busana Adat Papua Terbaik pada HUT Otsus ke-24.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Elisa Kambu seusai upacara, menjadikan momen tersebut salah satu sorotan utama peringatan Otsus tahun ini.

Ditemui seusai menerima penghargaan, Yakomina mengaku terkejut dan tidak pernah membayangkan dirinya akan menjadi pemenang.

“Saya tidak sangka bisa terpilih sebagai salah satu yang terbaik. Dari rumah saya hanya anggap ini biasa saja, karena tujuan saya hanya ingin menunjukkan baju adat asli Moi,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa tidak ada persiapan khusus yang ia lakukan sebelum menghadiri upacara.

“Tadi malam jam 10 lewat sedikit baru ibu dosen telepon dan minta saya hadir mengikuti upacara. Saya tidak siapkan apa-apa. Mama yang bantu siapkan kain, lalu pagi-pagi saya cari bunga untuk melengkapi tampilan,” kata Yakomina.

Sebagai generasi muda Papua, Yakomina menyerukan agar anak-anak muda, khususnya Suku Moi, tetap bangga menampilkan identitas budaya mereka.

“Buat kita generasi Papua, terutama Suku Moi, jangan pernah malu memakai baju adat. Itu tanda kita mencintai budaya dan menghargai identitas kita,” tuturnya.

Menurut Yakomina, busana adat bukan sekadar tampilan visual, tetapi simbol keberanian dan jati diri.

“Baju adat ini sebagai kehormatan. Kita harus terus melestarikan budaya. Pakai dengan bangga supaya orang tahu kita ini dari Moi,” katanya.

Peringatan HUT Otsus Papua ke-24 mengusung tema “Otonomi Khusus sebagai Pilar Transformasi Daerah Menuju Kemandirian dan Kemajuan.” Tema ini menegaskan bahwa 24 tahun perjalanan Otsus bukan hanya sejarah administratif, tetapi komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat pembangunan, serta menjaga martabat orang Papua.

Dalam sambutannya, Gubernur Elisa Kambu menekankan pentingnya Otsus sebagai ruang bagi Papua Barat Daya untuk mempercepat pelayanan publik dan mengambil kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Ia menegaskan bahwa Papua Barat Daya telah mencatat sejumlah perkembangan melalui peningkatan kualitas pendidikan lewat beasiswa dan program afirmasi, pembangunan fasilitas kesehatan dan infrastruktur, hingga penguatan ekonomi lokal berbasis UMKM.

“Namun, keberhasilan Otsus diukur bukan dari jumlah anggaran tetapi dari kualitas belanja, akuntabilitas pengelolaan dan manfaat yang dirasakan rakyat,” tegas Elisa Kambu.

Gubernur juga menekankan bahwa evaluasi menjadi bagian penting untuk memastikan setiap program berdampak langsung pada rakyat.

Ia menyebut keberhasilan pelaksanaan Otsus membutuhkan sinergi seluruh pihak, mulai dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, lembaga adat, lembaga keagamaan, hingga komponen masyarakat.

“Transparansi dalam setiap proses perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program agar rakyat mengetahui penggunaan anggaran dan dampaknya,” kata Kambu.

Peringatan HUT Otsus ke-24 di Papua Barat Daya tidak hanya menjadi simbol perjalanan panjang kebijakan otonomi, tetapi juga momentum penguatan identitas budaya di tengah transformasi daerah. Keberhasilan Yakomina menjadi ikon busana adat Moi menegaskan bahwa pembangunan Papua tidak dapat dipisahkan dari budaya dan jati diri orang asli Papua.

Upacara ini tidak semata seremoni pemerintahan, tetapi ruang bagi masyarakat Papua untuk menunjukkan bahwa kemajuan dan pelestarian budaya dapat berjalan berdampingan.

 

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut