get app
inews
Aa Text
Read Next : 14 Anggota OPM Intan Jaya Tewas Termasuk Kepala Staf Operasi, Berikut Daftar Identitas Mereka

TNI Kuasai Kampung Soanggama dari OPM, 14 Anggota Separatis Tewas dalam Kontak Bersenjata

Jum'at, 17 Oktober 2025 | 06:33 WIB
header img
Dansatgas Media Koops HabemA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono.

 

INTAN JAYA, iNewssorongraya.id — Pasukan TNI berhasil menguasai kembali Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, yang selama ini dikuasai kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dalam operasi pada Rabu (15/10/2025), sebanyak 14 anggota kelompok tersebut dilaporkan tewas dalam kontak tembak.

Dansatgas Media Koops HabemA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, menjelaskan bahwa operasi tersebut dilakukan secara “terpadu dan terukur demi melindungi masyarakat serta menegakkan kedaulatan negara.” Ia menegaskan bahwa langkah taktis prajurit mengikuti prosedur pertempuran dan hukum yang berlaku.

Menurut Letkol Iwan, pasukan Koops Habema Kogabwilhan III bergerak ke Soanggama pada malam 14 Oktober 2025 untuk meredam tekanan dan intimidasi yang dilakukan kelompok Kodap VIII/Soanggama. Kelompok bersenjata yang diperkirakan beranggotakan sekitar 30 orang itu telah lama menguasai kampung dan kerap menebar ancaman terhadap warga sipil.

Bentrok bersenjata pecah pada pukul 05.30 WIT, ketika pasukan TNI diserang dari arah hutan. “Prajurit TNI dengan terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur pertempuran,” ujar Iwan dalam pernyataannya. Pertempuran berlangsung hampir tujuh jam hingga siang hari sebelum situasi berhasil dikendalikan.

Tim penyisir kemudian menemukan 14 jasad anggota OPM, termasuk sejumlah tokoh kunci yang selama ini memimpin serangan terhadap aparat dan warga. Sisanya melarikan diri ke hutan di sekitar Soanggama.

Beberapa nama yang tewas antara lain Agus Kogoya (Kepala Staf Operasi Kodap VIII/Soanggama), Ipe Kogoya (adik kandung Pangkodap VIII), serta Zakaria Kogoya, pelaku penembakan terhadap anggota TNI di Mamba Bawah dan Gamagai. Dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.

Selain itu, TNI menyita sejumlah barang bukti seperti satu senjata api rakitan, empat senapan angin, amunisi berbagai kaliber, alat bidik Simons, teropong Newcon, dokumen OPM, atribut Bintang Kejora, serta peralatan komunikasi dan logistik lapangan.

Markas besar Kodap VIII/Soanggama yang selama ini digunakan Undius Kogoya sebagai pusat perencanaan serangan kini dikuasai TNI dan ditetapkan sebagai Pos Taktis Soanggama untuk menjaga stabilitas keamanan jangka panjang.

Pasca operasi, situasi di Kampung Soanggama dilaporkan aman dan kondusif. Tidak ada warga yang mengungsi. Tokoh adat dan kepala desa bahkan menyerahkan sebagian lahan kampung untuk digunakan sebagai pos taktis. Kepala Desa menegaskan bahwa “seluruh korban yang tertembak merupakan anggota kelompok bersenjata OPM.”

Panglima Koops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan langkah pasukannya sah secara hukum.

“TNI akan terus melakukan penindakan terhadap kelompok bersenjata OPM yang mengancam keselamatan masyarakat. Kami berkomitmen menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera,” ujarnya.

Siaran pers resmi mencatat bahwa sejak Januari hingga Oktober 2025, OPM Kodap VIII/Intan Jaya telah melakukan 12 aksi kekerasan bersenjata terhadap aparat TNI dan masyarakat sipil.
Serangan terjadi di sejumlah wilayah seperti Soanggama, Zonogo, Titigi, Eknemba, Sugapa Lama, Mamba Bawah, hingga Gamagai.

Beberapa di antaranya menewaskan warga sipil tak bersenjata di Kampung Mamba, Wandoga, dan Dugusiga. Catatan ini menjadi dasar legitimasi bahwa operasi militer yang digelar merupakan respons terhadap ancaman nyata dan terstruktur, bukan tindakan sepihak.

Operasi pengejaran terhadap sisa kelompok OPM yang melarikan diri masih berlangsung. Di sisi lain, satuan TNI juga melakukan pembinaan teritorial bersama tokoh agama dan masyarakat untuk memperkuat stabilitas keamanan di wilayah Intan Jaya.

“Pendekatan kami tidak hanya militer, tetapi juga sosial dan kemanusiaan,” kata Letkol Iwan menutup keterangan persnya.

 

 

 

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut