get app
inews
Aa Text
Read Next : Konflik Antar Siswa Meluas Jadi Kerusuhan, Aparat Terluka, Warga Tewas dan Puluhan Rumah Dibakar

Polisi Perketat Pengamanan di Elelim Usai Kerusuhan Yalimo Dipicu Dugaan Ujaran Rasis Antar Pelajar

Rabu, 17 September 2025 | 00:29 WIB
header img
Aparat Kepolisian Polres Yalimo berhasil mengendalikan situasi dalam kerusuhan besar di Distrik Eleli. [Insert Foto : Kabid Humas Polda Papua dan Kapolres Yalimo].

 

ELELIM, iNewssorongraya.id – Situasi di Distrik Elelim, Ibu Kota Kabupaten Yalimo, berangsur terkendali setelah kerusuhan yang menghanguskan puluhan rumah, kios, hingga fasilitas kepolisian pada Selasa (16/9/2025). Aparat TNI-Polri memperketat penjagaan dan terus melakukan langkah persuasif agar konflik tidak meluas.

Kapolres Yahukimo, Kompol Joni Samonsabra, menegaskan pihaknya masih fokus menenangkan situasi dengan menurunkan pasukan tambahan serta melakukan dialog dengan tokoh masyarakat. “Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengamanan ketat di lokasi kejadian dan berupaya mengendalikan situasi. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, menjaga ketertiban, dan tidak mudah terprovokasi oleh isu atau ujaran yang dapat memicu konflik,” ujarnya di Mapolres Yalimo, Selasa (16/9/2025).

Menurut data Polda Papua, kerusuhan menyebabkan 30 kios dan rumah warga terbakar, 13 motor rusak berat, satu mobil dinas kepolisian hancur, serta fasilitas Mess Perwira Polres Yalimo ikut terbakar. Selain itu, lima aparat TNI-Polri luka-luka, termasuk satu anggota yang terkena anak panah di kepala, serta tiga warga sipil mengalami luka. Satu warga bernama Sadrek Yohame dilaporkan meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, menyampaikan bahwa pasukan Brimob dari Wamena telah dikerahkan ke Elelim untuk memperkuat pengamanan. “Kerusuhan ini menimbulkan kerugian material besar. Kami mengajak seluruh masyarakat Yalimo menjaga ketertiban dan tidak terprovokasi isu-isu liar, terutama di media sosial,” tegas Cahyo.

Peristiwa ini berawal dari insiden di SMA Negeri 1 Yalimo, ketika seorang siswa berinisial AB diduga mengeluarkan ujaran bernuansa rasis kepada temannya saat proses belajar mengajar berlangsung. Ucapan tersebut memicu reaksi keras dari siswa lain yang kemudian melakukan pemukulan terhadap AB.

Pihak sekolah sempat berupaya mendamaikan kedua belah pihak di ruang guru, namun ketegangan justru makin meningkat. “Sejumlah siswa dan masyarakat yang merasa terpancing turut serta melakukan penganiayaan terhadap AB, bahkan menyerang guru yang berusaha melerai,” jelas Kapolres Yahukimo.

Situasi makin memburuk ketika massa menyerang rumah yang diduga milik orang tua AB. Api dari pembakaran rumah merembet hingga membakar kios warga, Mess Perwira, dan asrama Polres Yalimo. Bentrokan juga menyasar ruang Reskrim Polres dan fasilitas sekolah.

Berdasarkan keterangan Polda Papua, kerusuhan tidak hanya merusak fasilitas umum, tetapi juga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Polisi menyebut, peristiwa ini bermula dari dugaan ujaran rasis yang sebelumnya sempat terjadi beberapa hari sebelumnya, lalu menyebar cepat melalui grup komunikasi antar pelajar hingga memicu aksi massa pada Selasa pagi.

Polda Papua menegaskan pihaknya masih menyelidiki kronologi lengkap, termasuk penyebab kematian warga sipil Sadrek Yohame. Aparat berkomitmen menangani kasus ini dengan tetap menjunjung asas keadilan serta mencegah meluasnya konflik horizontal.

“Kami meminta masyarakat mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada aparat. Mari bersama menjaga persatuan dan kesatuan demi terciptanya suasana kondusif di Kabupaten Yalimo,” tutup Kapolres Joni Samonsabra.

 

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut