Dua Pimpinan OPM Maybrat Kembali ke NKRI, Pintu Maaf Jadi Jalan Damai di Papua Barat Daya
MAYBRAT, iNewssorongraya.id – Sebuah langkah bersejarah terjadi di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Dua pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) berinisial HK dan ES resmi menyatakan ikrar setia kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Senin (8/9/2025).
Momen ini berlangsung khidmat dihadapan Wakil Bupati Maybrat Ferdinando Solossa, perwakilan pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh intelektual, pemuda, serta keluarga kedua eks pimpinan OPM tersebut.
“Pimpinan OPM berinisial HK merupakan Wadanyon Karef Hamid Kodap IV Sorong Raya, sementara ES adalah Ketua KNPB Sektor Siwa Wilayah Aisa Raya. Penyerahan diri ini disaksikan berbagai unsur masyarakat,” ujar Ferdinando Solossa kepada wartawan.
Menurut Ferdinando, kedua tokoh ini menjalani proses pemutihan atau ikrar setia kepada NKRI. HK sebelumnya aktif bergabung dengan kelompok bersenjata di hutan, sedangkan ES tercatat sebagai simpatisan yang aktif menggerakkan massa.
Ferdinando menegaskan, pemerintah selalu membuka ruang bagi siapa pun yang ingin kembali dan meninggalkan jalan konflik.
“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah selalu membuka ruang seluas-luasnya bagi siapa pun yang ingin kembali dan bersama-sama membangun daerah serta bangsa. Dengan ikrar ini, kesalahan masa lalu tidak perlu diulang,” tegasnya.
Wakil Bupati berharap, kembalinya HK dan ES dapat menjadi teladan bagi anggota kelompok lain untuk memilih jalan damai dan meninggalkan aktivitas yang mengancam keamanan masyarakat.
“Semoga langkah mulia yang kita saksikan hari ini menjadi awal yang baik untuk kehidupan yang damai, aman, dan penuh persaudaraan di Kabupaten Maybrat,” kata Ferdinando.
Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kabupaten Maybrat telah menyiapkan program pendampingan berupa pemeriksaan kesehatan, pembinaan, hingga pemberdayaan ekonomi. Tujuannya agar keduanya bisa kembali hidup normal, bekerja, serta berkontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Penyerahan diri dua pimpinan OPM ini membuktikan terbukanya ruang maaf, kesempatan kedua, dan komitmen pemerintah membina mantan anggota kelompok bersenjata untuk kembali hidup berdampingan di tengah masyarakat.
Editor : Hanny Wijaya