get app
inews
Aa Text
Read Next : BBKSDA Papua Barat Daya Gagalkan Penyelundupan Satwa Dilindungi di Kota Sorong

Anggota DPR RI Dapil Papua Barat Daya Tegas : Pemerintah Jangan Korbankan Rakyat Kecil

Selasa, 26 Agustus 2025 | 01:06 WIB
header img
Anggota DPR RI, Fraksi Partai Golkar, Dapil Papua Barat Daya, Robert Joppy Kardinal.

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.idAnggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Barat Daya, Robert J. Kardinal, menyatakan penolakannya terhadap rencana masuknya jaringan ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret ke wilayah Pulau Doom, Distrik Sorong Kepulauan, Kota Sorong. Menurutnya, keberadaan minimarket waralaba nasional itu akan berdampak buruk terhadap kelangsungan usaha masyarakat lokal.

“Saya sangat mendukung agar Alfamart atau Indomaret tidak diberikan izin beroperasi di Pulau Doom, karena akan mematikan usaha masyarakat yang sudah lama menggantungkan hidupnya dari perdagangan kecil di sana,” tegas Robert Kardinal, politisi Partai Golkar, Minggu (24/8/2025).

Pulau Doom dan Ekonomi Tradisional

Pulau Doom sejak era kolonial dikenal sebagai pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Hingga kini, sebagian besar warganya masih bergantung pada usaha kios, warung, dan toko kelontong kecil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Robert menilai, masuknya ritel modern akan menciptakan persaingan tidak seimbang. Minimarket dengan modal besar, manajemen profesional, serta harga kompetitif dinilai mampu dengan mudah menggeser pedagang lokal yang serba terbatas.

“Jangan sampai kebijakan yang salah justru membunuh ekonomi kerakyatan di Pulau Doom. Warga sudah berjuang dari generasi ke generasi dengan kios dan toko kecil mereka. Kalau Alfamart atau Indomaret masuk, jelas masyarakat yang paling dirugikan,” tambahnya.

Desakan kepada Pemerintah Daerah

Lebih lanjut, Robert mendesak Pemerintah Kota Sorong maupun Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya untuk berpihak pada masyarakat kecil dengan memperkuat UMKM. Menurutnya, kebijakan yang lebih pro-rakyat sangat penting agar perekonomian lokal tetap bertahan di tengah arus modernisasi.

“Pemerintah harus punya keberpihakan jelas. UMKM adalah tulang punggung ekonomi kita. Jangan hanya karena alasan modernisasi atau investasi, masyarakat kecil dikorbankan,” ujarnya.

Ia juga mendorong agar pemerintah memberikan dukungan modal, pelatihan manajemen usaha, serta jaminan distribusi barang agar harga tetap bersaing dan pedagang lokal tidak kalah dari jaringan ritel modern.

Kekhawatiran Warga Pulau Doom

Sikap Robert mendapat sambutan positif dari masyarakat Pulau Doom. Sejumlah warga menyatakan keresahannya jika toko waralaba nasional benar-benar beroperasi di wilayah mereka.

Seorang pedagang sembako yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa cemasnya.
“Kalau ada Alfamart atau Indomaret, pasti orang lebih pilih belanja di sana. Kita yang kecil-kecil ini pasti tutup. Harapannya pemerintah jangan kasih izin,” ungkapnya.

Isu Lama yang Kembali Mengemuka

Perdebatan mengenai ekspansi jaringan ritel modern di Papua Barat Daya bukanlah hal baru. Di berbagai daerah lain, kehadiran Alfamart dan Indomaret kerap menuai protes karena dianggap menggerus usaha lokal.

Robert Kardinal menegaskan, dirinya akan terus mengawal isu ini di tingkat pusat maupun daerah agar suara masyarakat Pulau Doom benar-benar diperhatikan oleh pengambil kebijakan.

“Bagi saya, yang utama adalah melindungi masyarakat. Saya akan berdiri di barisan depan untuk menolak izin Alfamart dan Indomaret di Pulau Doom,” pungkasnya.

 

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut