Harapan dan Rekonsiliasi di Bumi Maybrat: Simpatisan OPM Nyatakan Ikrar Setia Kembali ke NKRI

MAYBRAT, iNewssorongraya.id — Langkah perdamaian kembali menggema dari wilayah pegunungan Maybrat. Seorang simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM) berinisial YSA secara resmi menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Senin (14/4/2025), dalam sebuah prosesi simbolis di Kampung Fuog, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
YSA, yang sebelumnya tergabung dalam kelompok separatis pimpinan Zet Fatem, menyerahkan diri kepada Satgas Pamtas Mobile Yonif 501/Bajra Yudha. Aksi ini menjadi bukti nyata keberhasilan pendekatan persuasif dan humanis yang terus dilakukan personel TNI di wilayah rawan konflik tersebut.
"Kami berhasil menurunkan satu orang OPM untuk kembali bergabung dengan NKRI. Yang bersangkutan merupakan bagian dari kelompok Zet Fatem. Ini adalah hasil dari pendekatan kekeluargaan dan kegiatan teritorial yang selama ini kami jalankan di tengah masyarakat," ujar Dansatgas Yonif 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu, dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).
Menurut pengakuan YSA, keputusan untuk meninggalkan hutan dan menyatu kembali dengan NKRI diambil setelah menghadapi tekanan mental yang berat dan kondisi hidup yang kian sulit. YSA menyampaikan ikrarnya dengan penuh kesadaran, disaksikan langsung oleh masyarakat dan aparat keamanan setempat.
"Saya, Yunus Asem, sebelumnya pernah bergabung dengan OPM. Dengan ini secara sadar dan ikhlas, menyatakan diri kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Saya berjanji tidak akan terlibat ataupun mendukung segala bentuk kegiatan OPM. NKRI Harga Mati," ucapnya tegas.
Kembalinya YSA bukanlah kasus tunggal. Letkol Yakhya juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, pihaknya telah berhasil meyakinkan seorang istri beserta tiga anak dari anggota OPM untuk meninggalkan hutan dan pulang ke kampung halaman.
Satgas Yonif 501/BY berharap proses serupa dapat terus dilakukan untuk merangkul lebih banyak anggota OPM yang masih berada di hutan agar kembali ke masyarakat, demi membangun Papua Barat Daya secara bersama-sama dalam bingkai NKRI.
"Kami menghimbau kepada seluruh anggota OPM yang masih berada di hutan agar segera menyerahkan diri dan kembali. Satgas kami hadir bukan untuk memusuhi, tetapi untuk menciptakan rasa aman dan mendukung pembangunan di kampung-kampung," tambah Letkol Yakhya.
YSA selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Maybrat untuk mendapatkan pembinaan dan pendampingan, sebelum dipulangkan ke keluarga.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa rekonsiliasi dan pembangunan damai masih menjadi jalan terbaik bagi masa depan Papua—di mana kehangatan kampung, bukan pelarian di hutan, menjadi tempat kembali yang paling sejati.
Editor : Chanry Suripatty