SORONG, iNewsSorong.id - Komandan Pasmar (Danpasmar) 3 Brigjen TNI (Mar) Sugianto, S.Sos., M.M., M.Tr.Opsla., didampingi Aspers Danpasmar 3 Kolonel Mar Deyna Hakim Galuh Tirtanegara, S.I.Kom., CRMP.,
mengikuti Safari Pembinaan Mental (Bintal) Terpadu tahun 2024 yang digelar Dinas Pembinaan Mental TNI Angkatan Laut di Gedung Serba Guna (GSG) Mas Pardi Koarmada III, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Senin (10/06/2024).
Safari pembinaan mental terpadu prajurit TNI AL 2024. (FOTO: iNewsSorong.id - DISPEN KORMAR)
Dalam siaran pers DISPEN KORMAR yang diterima Redaksi iNewsSorong.id, menyebutkan, hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pembinaan Mental TNI Angkatan Laut (Kadisbintalal) Brigjen TNI (Mar) Sandy Muchjidin Latief, S.I.P.
Pelaksanaan Safari Bintal Terpadu 2024 sebagai Bintal Fungsi Komando (BFK) mengambil tema “Membentuk Prajurit TNI Angkatan Laut Yang Bermental Tangguh dan Berakhlak Mulia Serta Memiliki Jiwa Nasionalisme, Militan, Rela Berkorban, Pantang Menyerah dan Sehat Pshikis”.
Safari pembinaan mental terpadu prajurit TNI AL 2024. (FOTO: iNewsSorong.id - DISPEN KORMAR)
Dalam arahannya, Kadisbintalal Brigjen TNI (Mar) Sandy Muchjidin Latief menyampaikan bahwa, derasnya pengaruh globalisasi mempengaruhi seluruh aspek kehidupan terutama mentalitas, militansi, semangat juang dan motivasi.
" Untuk itu, kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Laut baik Perwira, Bintara, Tamtama maupun ASN TNI AL diperlukan pemberian motivasi berupa pembinaan mental sebagai implementasi yang dapat dilakukan baik di Kesatrian,Kompleks/perumahan, Daerah Operasi maupun tempah Ibadah secara terjadwal dan melekat," ungkapnya.
Safari pembinaan mental terpadu prajurit TNI AL 2024. (FOTO: iNewsSorong.id - DISPEN KORMAR)
Sementara itu, Safari Bintal Terpadu kali ini juga menghadirkan Narasumber ternama yang merupakan dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dalam program Bintal Fungsi Komando yaitu, dr. Dewi Inong Irana, SpKK, FINSDV, FAADV., dengan judul materi “Dampak penyakit infeksi menular Seksual, akibat perilaku Seks bebas dan LGBTQ terhadap ketahan bangsa”.
Editor : Chanry Suripatty