SORONG, iNewsSorong.id - Pasukan TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti (YS) yang dipimpin Dansatgas Letkol Infanteri Andhika Ganessakti berhasil menguasai lokasi persembunyian sekaligus markas Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah hutan Distrik Aitinyo, Kabupaten Maybrat-Papua Barat Daya, Kamis (30/5/2024).
Pasukan Yudha Sakti dalam operasi tersebut berhasil membuat kelompok OPM ketar ketir saat pasukan melakukan penggerebekan tempat persembunyian Kelompok OPM tersebut
Dansatgas Letkol Inf Andhika Ganessakti dalam siaran pers yang diterima redaksi iNewsSorong.id mengungkapkan keberhasilannya pasukannya merupakan tindak lanjut dari pengembangan atas temuan sebelumnya.
" Ia benar, bahwa tempat persembunyian sekaligus markas Kelompok OPM berhasil dikuasai oleh anggota Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti dari Tim Mobile Yudha Sakti. Dan ini merupakan tindak lanjut dari temuan sebelumnya,"ungkap Letkol Andhika.
Letkol Andhika juga mengungkapkan pihaknya dalam operasi tersebut menggunakan taktik tempur yang membuahkan hasil, dimana tugas operasi berjalan dengan sukses.
" Dengan pola operasi yang kami buat yaitu pisah giring, lokalisir dan hancurkan terbukti membantu kami dalam melaksanakan operasi hingga akhirnya berhasil menguasai dan menduduki salah satu markas OPM,"ucapnya.
Sementara itu, Serda Pardosi sebagai Dantim Patroli menambahkan, jika pada saat operasi penggerebekan, dia bersam tim patroli harus menempuh jarak belasan kilo meter dengan membelah hutan dan menyusuri sungai hingga akhirnya sampai dilokasi yang telah diploting sebelumnya.
" akan tetapi para anggota OPM sudah tidak ada dilokasi, kemungkinan sudah meninggalkan lokasi persembunyian sebelum tim patroli datang,"ujarnya.
Sejumlah barang bukti yang diamankan Satgas Yonif 133 Yudha Sakti dari markas OPM. (FOTO: iNewsSorong.id - Dok Pen Satgas Yonif 133 YS)
Penugasan Satgas Yonif 133/YS yang tersisa 2 bulan ini, akan terus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara melalui operasi tempur dan teritorial yang dilaksanakan, karena sertiap langkah adalah pertaruhan.
Editor : Chanry Suripatty