get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasukan Marinir Kuasai Markas OPM di Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya

Pesan Damai dari Kampung Faan Kahrio: Keamanan Jadi Kunci Pembangunan Maybrat

Senin, 22 September 2025 | 00:58 WIB
header img
Foto bersama Tokoh masyarakat, tokoh gereja dan jemaat usai kegiatan.

 

MAYBRAT, iNewssorongraya.id — Dari sebuah gereja sederhana di Kampung Faan Kahrio, Distrik Aifat Timur Tengah, suara damai kembali menggema. Pesan yang mengalir bukan hanya doa, melainkan juga ajakan untuk menjaga keamanan sebagai fondasi utama pembangunan di Kabupaten Maybrat.

Kegiatan yang berlangsung pada Minggu (21/9/2025) ini diawali dengan ibadah di Gereja Katolik Santa Maria Bunda Allah, lalu dilanjutkan dengan sosialisasi tentang pentingnya menjaga keamanan sekaligus mendukung program pemerintah di wilayah rawan. Dalam kesempatan itu, warga juga menerima bantuan berupa Kitab Madah Bakti, gitar, serta dukungan dana kas gereja sebagai simbol penguatan iman dan persatuan jemaat.

Tokoh Adat Aifat Timur Raya sekaligus Kepala Kantor Statistik Kabupaten Maybrat, Manfred Mate, menegaskan bahwa kondisi keamanan di Kampung Faan Kahrio kini berangsur pulih. Masyarakat yang sempat eksodus sejak 2023 perlahan kembali ke kampung.

“Keamanan sangat penting bagi kita. Situasi saat ini yang relatif aman perlu dipertahankan. Dengan adanya keamanan maka pembangunan akan terlaksana, sesuai dengan arah pikiran pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah,” ujar Manfred.

Namun, ia mengingatkan agar masyarakat tidak lengah. “Satu kejadian kekerasan saja bisa kembali membuat wilayah ini dicap sebagai daerah rawan,” tambahnya.

Selain soal keamanan, Manfred juga mendorong masyarakat mendukung penuh program pemerintah pusat, seperti program makan bergizi dan koperasi merah putih.

“Program pemerintah pusat itu wajib kita amankan. Tokoh masyarakat dan ASN yang ada di kampung juga wajib menyampaikan ajakan menjaga kedamaian ini. Kita harus jaga Aifat ini untuk terus aman dan tidak menjadi perhatian pusat bahwa wilayah ini dicap merah,” tegasnya.

Sementara itu, tokoh adat dan intelektual Maybrat, Agustinus Saa, mengingatkan pentingnya rasa syukur atas perhatian pemerintah pusat yang telah memberi bantuan nyata bagi gereja dan masyarakat.

“Pagi ini melalui pemerintah pusat atau Bapak Presiden, kita mendapat Alkitab dan Madah Bakti. Kita bersyukur karena dengan ini kita disibukkan untuk memuji Tuhan. Selama ini pembangunan belum masuk karena ulah kita sendiri, kita hidup tidak aman, tiap hari ancam-mengancam, berkelahi, bakar rumah, akhirnya semua takut membangun wilayah ini,” ucap Agustinus.

Ia juga menyoroti pentingnya kondisi kondusif agar proyek nasional seperti jalur Susumuk–Teluk Bintuni dapat berjalan lancar.

Agustinus menegaskan bahwa keamanan bukan hanya tugas aparat TNI dan Polri, melainkan juga tanggung jawab masyarakat.

“TNI menjaga perbatasan negara, Polri menjaga keamanan di seluruh wilayah Indonesia, sementara masyarakat menjaga keamanan dirinya, keluarganya, kampungnya, dan kabupatennya. Mari kita menjaga keamanan dan saling mengasihi. Semua masyarakat Aifat Timur memiliki harga diri, mari kita angkat harga diri kita dengan membangun wilayah ini agar tidak tertinggal dibanding daerah lain,” tuturnya.

Pesan damai dari Kampung Faan Kahrio menjadi pengingat kuat bahwa pembangunan hanya bisa berjalan di atas fondasi keamanan. Dari gereja kecil di pelosok Aifat Timur, masyarakat Maybrat kembali menegaskan tekad: menjaga kedamaian adalah jalan untuk membuka pintu pembangunan dan masa depan yang lebih baik.

 

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut