SORONG, iNewsSorong.id - Bentrokan antara oknum TNI AL vs Brimob yang terjadi di kawasan pelabuhan Sorong, Minggu (14/4/2024) kemarin berimbas sejumlah personil baik dari TNI maupun Polri mengalami luka-luka.
Sebanyak 10 personil kini mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Salah satu korban parah yakni Evan Mairuhu, anggota Polres Tambrauw yang dianiaya sekelompok oknum TNI AL saat peristiwa terjadi.
Saat kejadian Evan yang kebetulan melintas langsung dicegat oleh oknum-oknum TNI AL dan dianiaya hingga terluka parah.
" Mereka kira saya Brimob, padahal saya tidak tahu apa-apa tapi dihajar," ungkap Evan.
Saat peristiwa, Evan mengaku dirinya sedang dalam perjalanan dari arah Kota menuju rumahnya.
" Saya pas dari arah Kota ke rumah, lalu dicegat," ujarnya.
Paska peristiwa tersebut, Kapolda Papua Barat bersama Pangkoarmada III Sorong, Danpasmar III, Danlantamal XIV, serta Danrem 181 PVT gelar keterangan pers kepada wartawan.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Jhonny Edizon Isir dalam keterangan pers kepada wartawan menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang mencoreng nama institusi tersebut.
" Atas nama Polda Papua Barat tentunya kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang ada di Papua Barat dan khususnya Kota Sorong terlebih khusus juga kami menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Pangkoarmada III Danpasmar, Danlantamal XIV, terkait dengan terjadinya kesalahpahaman dari beberapa oknum personil Polda Papua Barat yang berkedudukan di Sorong," ungkap Kapolda mengawali keterangan pers tersebut.
Lebih lanjut Kapolda menegaskan, atas peristiwa tersebut, pihaknya berkomitmen untuk tetap menjaga dan mewujudkan solidaritas dan sinergitas bersama TNI yang berada di wilayah hukum Polda Papua Barat. Hal tersebut menurut Kapolda karena masih ada tantangan ke depan yang harus dilakukan bersama yakni pengamanan Polri dan TNI dalam Pilkada serentak 2024..
" Kita ketahui bahwa masih ada agenda nasional yaitu pengamanan Pilkada serentak tahun 2024 dan hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi kami yang ada di wilayah Provinsi Papua Barat Daya dan Provinsi Papua Barat, jadi sekali lagi komitmen untuk Sinergi Soliditas kolaborasi sampai di tingkat personil-personil pelaksana itu merupakan sesuatu yang tidak bisa kita tawar," ungkapnya.
Terkait dengan insiden bentrokan tersebut menurut Kapolda pihaknya berkomitmen untuk melakukan penyelidikan secara utuh dan menuntaskan kasus tersebut secara transparan.
" Terkait dengan insiden tadi pagi berlanjut sampai siang, saya selaku Kapolda Papua Barat berkomitmen untuk melakukan penyelidikan secara utuh dan tuntas dan terhadap oknum personil yang nanti terbukti kemudian akan diperlakukan penegakan hukum," tegasnya.
" kami juga minta maaf ke kawan-kawan Pelindo karena dari data yang ada memang ada beberapa kerusakan di sana dan tadi hasil koordinasi sudah dilaporkan dan diperbaiki," tambahnya.
Sementara itu Panglima Koarmada(Pangkoarmada) III Laksamana Muda Hersan mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menindak tegas anggotanya jika terbukti melakukan pelanggaran dalam peristiwa tersebut.
" Kita juga akan melakukan pemrosesan dan pendalaman terhadap anggota-anggota TNI Angkatan Laut, yang diduga tadi melakukan pengrusakan terhadap pos-pos Polisi," tegas Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Hersan.
Hersan mengaku sangat menyayangkan adanya kejadian bentrok antara anggota TNI AL dan Brimob dan berimbas pada pengrusakan sejumlah fasilitas negara.
"Kejadian ini memang sangat disayangkan. Kita sayangkan karena soliditas TNI dan Polri yang sudah dijaga selama ini, dirusak oleh oknum-oknum tertentu," ungkapnya.
Oleh karena itu, selaku Pangkoarmada III dia berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
"Kita harapkan tidak terjadi lagi kejadian seperti ini dan kita harapkan pelaku-pelaku atau oknum-oknum tersebut diberikan tindakan yang sekeras-kerasnya agar hal tersebut tidak terulang kembali," imbuhnya.
Hersan menyampaikan, sampai saat ini belum ada anggota TNI AL yang diperiksa terkait aksi penyerangan dan pengrusakan terhadap sejumlah fasilitas negara dan pos polisi.
"Masih diproses oleh Pomal dan dicari data, termasuk korban-korban baik yang di pelabuhan atau yang di luar. Khususnya kejadian yang di Pelabuhan ataupun yang di Kampung Baru, kita juga akan mengadakan penyelidikan dan pendalaman," tegasnya.
"Jelas kalau mereka terbukti bersalah, maka kita akan melalui proses. Ditunggu hasil pendalaman dari kita masing-masing," imbuhnya.
Editor : Chanry Suripatty