get app
inews
Aa Text
Read Next : Antusiasme Warga Kwamki Narama Sambut Baksos HUT ke-79 TNI

Pangkogabwilhan III Minta Kekerasan OTK Terhadap Orang Asli Papua Dihentikan

Senin, 16 Oktober 2023 | 18:02 WIB
header img
Aparat keamanan usai melakukan evakuasi jenazah korban kekerasan OTK di Papua. (FOTO: iNewsSorong.id - HO : Pen Kogabwilhan III)


JAKARTA, iNewsSorong.id – Kekerasan orang tak dikenal (OTK) terhadap Orang Asli Papua (OAP) masih terjadi di Papua. Hal ini tentunya harus dihentikan dan jangan sampai terulang kembali.

Penegasan tersebut disampaikan Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard T.H Tampubolon, S.H., M.M menyikapi masih adanya upaya dari pihak-pihak tertentu, yang berupaya membuat situasi keamanan di Papua menjadi terganggu. 

"Kekerasan orang tak dikenal terhadap orang asli papua masih terjadi di Papua. Hal ini tentunya harus dihentikan dan jangan sampai terulang kembali. Agar Papua menjadi aman dan damai, sehingga kesejahteraan masyarakat papua lebih cepat terealisasi," ungkap Pangkogabwilhan III dalam keterangan pers yang diterima media ini, Minggu (15/10/2023).


Korban kekerasan OTK terhadap warga Orang Asli Papua (OAP) masih terus terjadi. Pangkogabwilhan III minta KKB hentikan kekerasan terhadap warga OAP( FOTO: iNewsSorong.id - HO. : Pen Kogabwilhan III)

 

Menurutnya, pemerintah mengupayakan agar kesejahteraan masyarakat papua bisa lebih cepat terealisasi melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. 

Selain itu, kata Richard, Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pengarah Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat menyatakan, agar program percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat tersebut tidak terhambat, diperlukan situasi politik, hukum dan keamanan (Polhukam) yang kondusif.
  
Katanya, sebagaimana pemberitaan sebelumnya telah terjadi penganiayaan berat yang dilakukan oleh orang asli papua (OAP) Yahukimo terhadap dua perempuan yang menolak diperkosa, atas nama Ima Selopole yang mengakibatkan korban mengalami 3 luka akibat benda tajam (pisau) dan Animira Kobak mengalami luka pada bagian kemaluan akibat senjata tajam yang mengakibatkan meninggal dunia. Kejadian tersebut bertempat di lokasi kebun Kampung Baru Muara Bonto Jalan Paradiso Bawah Km 4, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (11/10).


Korban kekerasan OTK terhadap warga Orang Asli Papua (OAP) masih terus terjadi. Pangkogabwilhan III minta KKB hentikan kekerasan terhadap warga OAP( FOTO: iNewsSorong.id - HO. : Pen Kogabwilhan III).
 
 

"Bagaimana mungkin atas nama memperjuangkan kepentingan masyarakat OAP kalau kerjanya menganiaya, memperkosa dan membunuh secara sadis dengan menusukan pisau ke kemaluan perempuan OAP," tegas Pangkogabwilhan III. 

Penganiayaan yang dilakukan oleh OAP tak dikenal tersebut dimungkinkan adalah bagian dari kelompok KST Kodap XVI Yahukimo, diketahui bahwa tempat kejadian merupakan wilayah persebaran dari KST Kodap XVI Yahukimo dan selama ini selalu meresahkan masyarakat OAP.

Oleh karena itu, Pangkogabwilhan III mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Papua untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua. Sehingga peningkatan kesejahteraan untuk masyarakat khususnya OAP dapat lebih cepat terealisasi.


Korban kekerasan OTK terhadap warga Orang Asli Papua (OAP) masih terus terjadi. Pangkogabwilhan III minta OTK hentikan kekerasan terhadap warga OAP( FOTO: iNewsSorong.id - HO. : Pen Kogabwilhan III).
 
 

"Mulai saat ini hentikan omong kosong tersebut, jujur dan tuluslah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Hargai martabat perempuan, hormati dan jaga keamanannya," harap Pangkogabwilhan III.

TNI dan Polri, sambungnya, akan terus berkomitmen untuk mewujudkan Papua yang aman dan damai melalui penegakan hukum secara tegas dan terukur untuk mewujudkan papua yang sejahtera, maju dan modern. 

Editor : Sayied Syech Boften

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut